Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menggencarkan pengurangan kemiskinan dan pengangguran dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah tersebut.
"Iya, pengentasan kemiskinan dan pengangguran menjadi prioritas dalam penyelenggaraan pembangunan daerah," kata Bupati Sigi Mohamad Irwan di Sigi, Sabtu.
Berdasarkan data pemerintah daerah setempat, kemiskinan di Sigi pada 2015 sebesar 12,75 persen, kemudian menurun menjadi 12,45 persen pada 2020. Kemiskinan itu terus turun hingga Tahun 2022 menjadi 12.30 persen.
"Kemiskinan di Kabupaten Sigi rangking tiga capaian terendah angka kemiskinan kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah," kata dia.
Pengangguran di Kabupaten Sigi pada 2015 sebesar 5,74 persen, menurun menjadi 2,61 persen pada 2021 dan naik pada 2022 menjadi 3,01 persen.
"Tetapi Sigi rangking satu capaian terendah angka pengangguran kabupaten dan kota se-Sulawesi Tengah," ungkapnya.
Pemkab Sigi melakukan berbagai upaya dan terobosan dalam pengentasan kemiskinan dan pengangguran, salah satunya pengembangan sektor-sektor potensi sumber daya alam, meliputi pertanian, perkebunan dan peternakan, perikanan dan kehutanan, serta pariwisata dan UMKM.
Intervensi melalui pengembangan sektor potensial itu dilakukan, menyusul daerah itu memiliki kekayaan sumber daya alam yang baik, utamanya pada pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan.
Pada sektor pertanian dan semua subsektor turunannya, intervensi yang dilakukan oleh Pemkab Sigi yaitu membantu petani dan peternak agar melakukan pengembangan budi daya secara maksimal.
"Kami memberikan bantuan mulai dari alat mesin pertanian hingga penyediaan pupuk dan sarana pendukung lainnya seperti jalan kantong pertanian dan penyediaan irigasi pertanian," katanya.
Pemkab Sigi juga menyediakan akses pendanaan bagi petani dan peternak, melalui program KUR nol persen.
"Pemerintah menanggung semua bunga bank dari kredit ini, sehingga petani dan peternakan serta masyarakat ekonomi menengah ke bawah, tidak lagi terbebani dengan bunga bank," ujarnya.
Melalui program itu, masyarakat miskin dan pengangguran mendapat suntikan dana usaha, untuk mengelola dan mengembangkan potensi sektor-sektor tersebut, termasuk pengembangan usaha kecil menengah.
Pemkab Sigi juga menggandeng investor untuk mengembangkan sektor-sektor potensi tersebut dengan skema pemberdayaan masyarakat.
"Iya, pengentasan kemiskinan dan pengangguran menjadi prioritas dalam penyelenggaraan pembangunan daerah," kata Bupati Sigi Mohamad Irwan di Sigi, Sabtu.
Berdasarkan data pemerintah daerah setempat, kemiskinan di Sigi pada 2015 sebesar 12,75 persen, kemudian menurun menjadi 12,45 persen pada 2020. Kemiskinan itu terus turun hingga Tahun 2022 menjadi 12.30 persen.
"Kemiskinan di Kabupaten Sigi rangking tiga capaian terendah angka kemiskinan kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah," kata dia.
Pengangguran di Kabupaten Sigi pada 2015 sebesar 5,74 persen, menurun menjadi 2,61 persen pada 2021 dan naik pada 2022 menjadi 3,01 persen.
"Tetapi Sigi rangking satu capaian terendah angka pengangguran kabupaten dan kota se-Sulawesi Tengah," ungkapnya.
Pemkab Sigi melakukan berbagai upaya dan terobosan dalam pengentasan kemiskinan dan pengangguran, salah satunya pengembangan sektor-sektor potensi sumber daya alam, meliputi pertanian, perkebunan dan peternakan, perikanan dan kehutanan, serta pariwisata dan UMKM.
Intervensi melalui pengembangan sektor potensial itu dilakukan, menyusul daerah itu memiliki kekayaan sumber daya alam yang baik, utamanya pada pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan.
Pada sektor pertanian dan semua subsektor turunannya, intervensi yang dilakukan oleh Pemkab Sigi yaitu membantu petani dan peternak agar melakukan pengembangan budi daya secara maksimal.
"Kami memberikan bantuan mulai dari alat mesin pertanian hingga penyediaan pupuk dan sarana pendukung lainnya seperti jalan kantong pertanian dan penyediaan irigasi pertanian," katanya.
Pemkab Sigi juga menyediakan akses pendanaan bagi petani dan peternak, melalui program KUR nol persen.
"Pemerintah menanggung semua bunga bank dari kredit ini, sehingga petani dan peternakan serta masyarakat ekonomi menengah ke bawah, tidak lagi terbebani dengan bunga bank," ujarnya.
Melalui program itu, masyarakat miskin dan pengangguran mendapat suntikan dana usaha, untuk mengelola dan mengembangkan potensi sektor-sektor tersebut, termasuk pengembangan usaha kecil menengah.
Pemkab Sigi juga menggandeng investor untuk mengembangkan sektor-sektor potensi tersebut dengan skema pemberdayaan masyarakat.