Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mengembangkan budidaya perikanan air tawar untuk menopang pembangunan ketahanan pangan sekaligus sebagai upaya meningkatkan ekonomi warga.

"Sektor perikanan merupakan salah satu perhatian pemerintah dalam pembangunan ketahanan pangan dan meningkatkan ekonomi warga," kata Bupati Sigi Mohamad Irwan di Sigi, Senin.

Upaya pemerintah dalam mengembangkan budidaya perikanan air tawar diikutkan dengan upaya penggunaan teknologi, salah satunya yakni penggunaan bioflok.

Kata Bupati penggunaan teknologi bioflok ini sebagai bentuk penguatan terhadap upaya Pemkab Sigi dalam membangun daya saing sektor perikanan.

Bioflok salah satu teknologi ramah lingkungan yang digunakan oleh Pemkab Sigi, dalam pengembangan budidaya ikan air tawar. Bioflok, terbukti efisien dibanding sistem konvensional, bahkan meningkatkan produktivitas lebih dari tiga kali lipat. Untuk kolam dengan rata-rata padat tebar 1.000 ekor/M3 dengan ukuran diameter tiga meter, maka dapat ditebar sekitar 3.000 ikan.

Dari jumlah tersebut, dapat menghasilkan konsumsi mencapai 300 kilogram hingga 500 kilogram per siklus panen (75-90 hari). Budidaya ikan dengan teknologi bioflok hanya membutuhkan waktu empat bulan dengan taksiran pendapatan Rp8 juta/panen. 

Data Pemkab Sigi menyebutkan terdapat kurang lebih 200 kelompok budidaya perikanan air tawar di 16 kecamatan dan balai benih ikan (BBI) yang tersebar di wilayah Kecamatan Dolo, Sigi Biromaru dan Dolo Selatan, Palolo, Lindu, Pipikoro.

Dengan adanya kelompok tersebut produksi ikan air tawar pada tahun 2021 berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Sigi berjumlah 729,39 ton ikan mas dan ikan nila.

Untuk mengembangkan budidaya perikanan ikan air tawar, Pemkab Sigi memberikan bantuan bibit dan restocking bibit ikan. Sejak tahun 2016 - 2021 bantuan bibit yang telah diberikan berjumlah 2.645.278  bibit ikan (emas, nila, lele dan lain-lain) dengan besaran pendanaan sebesar Rp1,6 miliar.

Pemkab Sigi juga mengalokasikan anggaran pada tahun 2022 senilai Rp863 juta untuk program kegiatan bantuan perikanan dan ketahanan pangan meliputi pengadaan hidroponik, pengembangan kawasan organik spek lahan pekarangan, pengadaan cadangan pangan pemerintah (pengadaan beras), pemberian bantuan bibit kelor, bantuan bibit itik, pemberian bantuan bibit ikan dan pakan, pengadaan bibit ikan untuk restocking. Bupati Sigi Mohamad Irwan melihat langsung budidaya ikan air tawar menggunakan teknologi bioflok di Balai Benih Ikan Kotarindu, Kecamatan Dolo (ANTARA/Muhammad Hajiji)





 

Pewarta : Muhammad Hajiji
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024