Palu (ANTARA) - Sebanyak 100 peserta haji kuota tambahan yang merupakan kelompok terbang (kloter) terakhir dari Sulawesi Tengah (Sulteng) yang tergabung dalam Kloter 20 Debarkasi Balikpapan telah tiba di Palu, pada Jumat.
 
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulteng Muchlis Aseng di Palu, Jumat, mengatakan Kloter BPN 20 yang merupakan kloter terakhir dari  Sulteng terdiri atas jamaah haji kuota tambahan yang berasal dari 10 kabupaten/kota se-Sulteng.
 
"Bersamaan dengan 100 orang haji yang kembali terdapat dua anggota haji tanazul yakni satu orang haji dari Kloter BPN 13 asal Kabupaten Donggala dan Kloter BPN 14 asal Kabupaten Toli - Toli," kata Muchlis.
 
Ia mengatakan jamaah haji tiba di Palu sekitar pukul 08.00 WITA menggunakan pesawat Lion Air setelah diberangkatkan dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaeman Sepinggan Balikpapan.
 
Muchlis menuturkan khusus jamaah haji asal Kabupaten Morowali langsung diberangkatkan menuju daerahnya. Sementara, jamaah haji lainnya  mengikuti penyambutan serah terima di Asrama Transit Palu, kemudian dipulangkan ke daerah masing-masing.
 
  Ia menjelaskan secara keseluruhan sebanyak 2.112 peserta haji dari Sulteng diberangkatkan ke Tanah Suci pada penyelenggaraan haji tahun ini.
 
Sebanyak tujuh orang haji yang meninggal dunia di Tanah Suci, kata dia, karena sakit dan lima orang haji masih berada dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS), sehingga total jamaah yang sudah kembali ke Tanah Air 2.100 orang.
 
"Alhamdulillah secara umum penyelenggaraan haji tahun ini berlangsung lancar," katanya.
 
Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh Kemenag kabupaten/kota dan pemerintah daerah serta pemangku kepentingan terkait lainnya yang turut mendukung sehingga penyelenggaraan haji tahun ini berlangsung lancar, meski banyak terdapat jamaah haji lanjut usia (lansia).
 
Kepulangan jamaah haji asal Sulteng dari Tanah Suci sudah berlangsung sejak 20 Juli 2023 yang dimulai dari Kloter BPN 9, kemudian secara berturut-turut jamaah dari kloter selanjutnya tiba di Sulteng.

Pewarta : Nur Amalia Amir
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024