Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah menyampaikan situasi pascagempa, Minggu lalu (6/8) di Kabupaten Sigi sudah mulai berjalan kondusif.
"Situasi pascagempa di Kabupaten Sigi mulai berjalan kondusif. Aktivitas perkantoran, pendidikan dan ekonomi sudah kembali berjalan normal," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sulteng Andy A. Sembiring di Palu, Jumat.
Ia mengatakan sejumlah warga sudah mulai kembali ke rumah masing-masing, meski juga masih ada warga yang tetap bertahan di tenda pengungsian dikarenakan mengalami trauma akibat gempa yang terjadi.
Andy Sembiring menyampaikan perihal upaya penanganan bencana dilakukan semaksimal mungkin, serta bantuan telah didistribusikan bagi masyarakat terdampak pada dua kecamatan terdampak gempa bumi di daerah itu.
Sementara itu, berdasarkan laporan BPBD Sulteng sebanyak 2.361 jiwa atau 639 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak bencana di Desa Lembantongoa, 210 jiwa atau 105 KK di Desa Kamarora A, dan 1.346 jiwa atau 406 KK di Desa Kamarora B.
"Berdasarkan hasil pendataan kami, sebanyak 90 unit rumah rusak berat dan 12 unit rumah rusak ringan di Desa Lembantongoa, selain itu dua unit fasilitas pendidikan dan kesehatan juga terdampak," katanya.
Lebih lanjut, kata dia, di Desa Kamarora A sebanyak 150 unit rumah terdampak dan tujuh unit rumah rusak berat. Sementara itu, di Desa Kamarora B sebanyak 130 unit rumah terdampak dan empat rumah rusak berat, serta satu fasilitas pendidikan, kesehatan dan ibadah juga terdampak akibat gempa.
Ia menyampaikan pihaknya bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait terus berupaya agar upaya rehabilitasi dan pemulihan pascabencana di daerah itu dapat berjalan dengan baik.
Gempa magnitudo 5,3 mengguncang Kabupaten Sigi pada Minggu (6/8) sekitar pukul 09.44 WITA berpusat di darat dengan titik koordinat 1,19 lintang selatan dan 120,26 bujur timur atau 47 kilometer timur laut Sigi dengan kedalaman 16 kilometer, tidak berpotensi tsunami.
Setelahnya, Pemerintah Kabupaten Sigi memberlakukan status tanggap darurat bencana dari tanggal 7 sampai 20 Agustus 2023.