Jakarta (antarasulteng.com) - Presiden Joko Widodo mengatakan ekportir Indonesia harus berani memasuki pasar-pasar baru seperti negara-negara Afrika dan India.
"Penetrasi pasar baru yang selama ini tidak pernah kita lihat, yang selama ini tidak pernah kita perhatikan, misalnya India serta negara Afrika yang penduduknya lebih dari 60 juta itu harus diperhatikan," katanya usai pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu.
"Afrika baik untuk produk kita karena produk menegah ke bawah kita bisa masuk. Produk yang tidak masuk ke level atas bisa masuk ke sana," katanya.
India yang jumlah penduduknya satu miliar lebih juga bisa menjadi peluang bagi produk-produk Indonesia.
Presiden juga meminta para eksportir memperhatikan Bangladesh, negara-negara Amerika Latin, serta Irak dalam memasarkan produk.
"Negara-negara itu, kita tidak pernah ke sana, ini sebuah peluang yang bisa kita masuki," katanya.
Presiden juga mengingatkan agar produsen memperhatikan rancangan dan kemasan produk yang akan diekspor.
"Menurut saya, desain, packaging (kemasan), sangat penting sekali untuk masuk pasar-pasar di luar, pasar ekspor," katanya.
Presiden juga mengapresiasi upaya Kementerian Perdagangan dan Badan Ekonomi Kreatif yang mengirim desain dan kemasan produk ke produsen di daerah.
"Produk-produk dari kampung, dari daerah, dikirimi desain dari sini dan mereka mengembangkannya. Kalau ini diteruskan produk kita akan naik kelas," katanya.
Pengemasan yang bagus, ia mengatakan, sudah membawa makanan-makanan Indonesia seperti kripik pisang masuk ke Korea dan Mesir.
Presiden juga meminta upaya promosi produk Indonesia ditingkatkan untuk memperbesar ekspor.
Presiden membuka TEI 2016 didampingi Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Pada kesempatan itu, Presiden menyerahkan Primaduta Award dan Primaniyarta Award kepada 30 eksportir terbaik Indonesia.
Selain memamerkan produk-produk unggulan Indonesia, TEI 2016 juga menjadi ajang interaksi para pengusaha dari dalam dan luar negeri.
Menteri Perdagangan Enggartiasto mengatakan bahwa sudah ada komitmen transaksi Rp2,6 triliun dari 14 negara di TEI 2016.
"Penetrasi pasar baru yang selama ini tidak pernah kita lihat, yang selama ini tidak pernah kita perhatikan, misalnya India serta negara Afrika yang penduduknya lebih dari 60 juta itu harus diperhatikan," katanya usai pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu.
"Afrika baik untuk produk kita karena produk menegah ke bawah kita bisa masuk. Produk yang tidak masuk ke level atas bisa masuk ke sana," katanya.
India yang jumlah penduduknya satu miliar lebih juga bisa menjadi peluang bagi produk-produk Indonesia.
Presiden juga meminta para eksportir memperhatikan Bangladesh, negara-negara Amerika Latin, serta Irak dalam memasarkan produk.
"Negara-negara itu, kita tidak pernah ke sana, ini sebuah peluang yang bisa kita masuki," katanya.
Presiden juga mengingatkan agar produsen memperhatikan rancangan dan kemasan produk yang akan diekspor.
"Menurut saya, desain, packaging (kemasan), sangat penting sekali untuk masuk pasar-pasar di luar, pasar ekspor," katanya.
Presiden juga mengapresiasi upaya Kementerian Perdagangan dan Badan Ekonomi Kreatif yang mengirim desain dan kemasan produk ke produsen di daerah.
"Produk-produk dari kampung, dari daerah, dikirimi desain dari sini dan mereka mengembangkannya. Kalau ini diteruskan produk kita akan naik kelas," katanya.
Pengemasan yang bagus, ia mengatakan, sudah membawa makanan-makanan Indonesia seperti kripik pisang masuk ke Korea dan Mesir.
Presiden juga meminta upaya promosi produk Indonesia ditingkatkan untuk memperbesar ekspor.
Presiden membuka TEI 2016 didampingi Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Pada kesempatan itu, Presiden menyerahkan Primaduta Award dan Primaniyarta Award kepada 30 eksportir terbaik Indonesia.
Selain memamerkan produk-produk unggulan Indonesia, TEI 2016 juga menjadi ajang interaksi para pengusaha dari dalam dan luar negeri.
Menteri Perdagangan Enggartiasto mengatakan bahwa sudah ada komitmen transaksi Rp2,6 triliun dari 14 negara di TEI 2016.