Shanghai (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berpesan kepada mahasiswa yang sedang belajar di China agar tidak berlama-lama tinggal di luar negeri.

"Kalau mau terus S3, teruskan, itu lebih bagus, baru pulang ke Indonesia, kalau mau kerja sebentar cari pengalaman boleh, jangan keterusan. Indonesia masih membutuhkan orang-orang pintar seperti Anda," kata  Ma'ruf menjawab pertanyaan mahasiswa dalam "Dialog Kebangsaan" di Shanghai, China, Senin.

Dialog itu dihadiri sekitar 200 diaspora Indonesia yang berdomisili di Shanghai dan mahasiswa Indonesia di kota tersebut.

"Gunakan waktu sebaik-baiknya sebagai mahasiswa sehingga studinya tepat waktu, jangan jadi mahasiswa abadi, selesaikan tepat waktu kemudian kembali ke Indonesia," tambah Ma'ruf menjawab pertanyaan mahasiswa bernama Andrew Budi Utomo di Shanghai.

Menurut dia, selagi berada di luar negeri, mahasiwa harus memahami berbagai pandangan dan pemikiran agar tidak hanya sempurna secara akademik tapi juga toleran dan berwawasan luas.

"Kemudian jangan lupa berterima kasih kepada lingkungan Anda, Anda harus berinteraksi dengan baik, bangun jejaring sesama pelajar dan mahasiwa internasional,  termasuk dengan masyarakat Indonesia di sini," kata Ma'ruf.

Dia mengungkapkan  pemerintah sedang mencari anak-anak berilmu pengetahuan dan bekerja di luar negeri.

"Indonesia mendorong anak-anaknya untuk belajar di manapun, di negeri manapun dan China adalah salah satu yang kita harapkan karena banyak mahasiswa Indonesia berada di China, apalagi China salah satu negara yang maju di bidang bisnis, teknologi dan sebagainya," kata Ma'ruf.

Bagi umat Muslim, kata Wapres, tidak asing dengan sabda Nabi Muhammad  "Tuntutlah ilmu sampai ke negara China" sekitara 1.400 tahun lalu. 

"Kok menyuruh umatnya mencari ilmu ke negara China? Pasti bukan ilmu agama, tapi ilmu pembangunan, ilmu kemajuan, kalau agama tentu katanya 'mencari ilmulah kamu walaupun sampai ke Mesir' tapi nabi bilang 'Carilah ilmu walaupun sampai ke negeri China', berarti dianjurkan cari ilmu di China dan China sekarang mengalami kemajuan dan yang menjadi mitra strategis Indonesia," papar Ma'ruf.

Dia berpesan agar pelajar Indonesia berhati-hati menerima informasi menjelang pemilu.

"Namanya disrupsi, banyak hoaks yang terjadi, itu yang istilah kita lakukan 'saring sebelum sharing', sebelum sampaikan informasi-informasi harus teliti dulu, juga harus pahami persoalan geopolitik yang terjadi di dunia," kata Ma'ruf.

Ma'ruf didampingi Wury Ma'ruf Amin, Duta Besar RI untuk China dan Mongolia Djauhari Oratmangun, dan Sih Elsiwi Handayani Oratmangun.




 

Pewarta : Desca Lidya Natalia
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024