Jakarta (ANTARA) - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menyatakan penyusunan Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 sangat berperan untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
“Posisi RPJMN 2025-2029 itu sangat strategis, ibarat pintu masuk, dan kalau kita bisa menunjukkan hal yang baik dan bagaimana caranya, mudah-mudahan untuk pencapaian Indonesia Emas 2045 makin rasional bagi kita semua,” kata dia dalam Rapat Kerja Penyusunan Rancangan Teknokratik RPJMN di Daerah Istimewa Yogyakarta, dikutip dari keterangan resmi, Jakarta, Rabu.
Visi Indonesia Emas 2045 menargetkan pendapatan Indonesia per kapita mencapai 30.300 dolar AS, kemiskinan 0 persen, lalu ketimpangan berkurang menjadi 15 besar Global Power Index. Selain itu juga ditargetkan Indeks Pembangunan Manusia 0,73, serta menurunkan intensitas emisi gas rumah kaca menuju net zero emission.
Sebagai penentu capaian tersebut, lanjutnya, RPJMN 2025-2029 disusun dengan pendekatan science-based policy dan kerangka berpikir ilmiah.
“Penyusunan kebijakan ke depan benar-benar menggunakan gaya Kementerian PPN/Bappenas. Ketika menyerahkan data, menyerahkan angka, itu harus punya argumentasi yang kuat yang bisa dibuktikan,” ungkap Kepala Bappenas.
Seluruh Kelompok Kerja (Pokja) penyusunan RPJMN 2025-2029 disebut sedang menyiapkan materi sosialisasi RPJMN 2025-2029 agar dapat segera disampaikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) ke partai politik dan kandidat presiden serta wakil presiden.
Penyusunan narasi akan menggunakan sistem Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran (Krisna) RPJMN 2025-2029 untuk memudahkan analisis dan diskusi antar Pokja.
Struktur kebijakan dan prioritas di RPJMN 2025-2029 juga didukung struktur penganggaran sehingga lebih mudah direncanakan, dianggarkan, dan dikendalikan.
“Kita sampai di tahap penerjemahan RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional) 2025-2045 yang mengandung substansi 5 sasaran, 17 arah pembangunan, dan 45 indikator yang mencakup 20 upaya super prioritas untuk tahapan 2025-2029,” ucap Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas Erwin Dimas selaku Ketua Tim Penyusun RPJMN 2025-2029.
Kementerian PPN/Bappenas berkolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) untuk penguatan kapasitas staf melalui dukungan asosiasi.
Kolaborasi juga dijalin bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk sarana satelit, pesawat nirawak, laboratorium uji tanah, serta hasil riset evidence-based dan praktik baik berbagai negara.
“Peranan aktor non pemerintah memang kita buka seluas-luasnya, terutama investasi yang bisa dikerjakan masyarakat tentunya. PR-nya (Pekerjaan Rumah) adalah bagaimana mendorong inovasi sampai pada tahap komersial,” ujar Suharso.