Palu, Sulteng (ANTARA) - Milad atau hari jadi ke-9 Komunitas Pencinta Seni Kota Palu (Kopeskop) menampilkan sejumlah seni budaya suku kaili dari sejumlah daerah di Sulawesi Tengah.
Kesenian budaya tersebut seperti puisi, musik etnik kaili dan tari tarian.
Kegiatan yang diselenggarakan di Bantaya, kolam pemancingan Kelurahan Nunu, Kota Palu tersebut mengangkat tema Merajut Kebersamaan Dalam bingkai seni dan budaya.
"Ia ini milad ke 9 kita, sengaja kita angkat tema seperti itu untuk mengingatkan semua sanggar, ataupun komunitas seni yang lain untuk menjaga silaturahmi," ungkap Ibrahim Ketua Kopeskop, Sabtu 09/12.
Dalam milad ke-9 ini, Kopeskop mengundang sebanyak 25 sanggar maupun komunitas seni yang ada di Kota Palu, Sigi dan Donggala.
"Kegiatan ini kami selenggarakan secara sederhana selama dua hari, dimulai dari kemarin, ucapnya.
Kopeskop berharap ke depannya semua sanggar maupun komunitas seni di Sulawesi Tengah masih bisa menghidupkan seni budaya..
"Insya Allah, kami akan konsiten dan akan terus eksis untuk memproduksi sejumlah seni seni budaya yang lain," terangnya.
Kesenian budaya tersebut seperti puisi, musik etnik kaili dan tari tarian.
Kegiatan yang diselenggarakan di Bantaya, kolam pemancingan Kelurahan Nunu, Kota Palu tersebut mengangkat tema Merajut Kebersamaan Dalam bingkai seni dan budaya.
"Ia ini milad ke 9 kita, sengaja kita angkat tema seperti itu untuk mengingatkan semua sanggar, ataupun komunitas seni yang lain untuk menjaga silaturahmi," ungkap Ibrahim Ketua Kopeskop, Sabtu 09/12.
Dalam milad ke-9 ini, Kopeskop mengundang sebanyak 25 sanggar maupun komunitas seni yang ada di Kota Palu, Sigi dan Donggala.
"Kegiatan ini kami selenggarakan secara sederhana selama dua hari, dimulai dari kemarin, ucapnya.
Kopeskop berharap ke depannya semua sanggar maupun komunitas seni di Sulawesi Tengah masih bisa menghidupkan seni budaya..
"Insya Allah, kami akan konsiten dan akan terus eksis untuk memproduksi sejumlah seni seni budaya yang lain," terangnya.