Palu (ANTARA) - Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah menyiapkan cadangan pangan beras sebanyak 300 ton dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), untuk mengintervensi lonjakan harga beras di provinsi tersebut.
"Iya, cadangan pangan kita saat ini untuk APBD kurang lebih 300 ton," kata Kepala Dinas Pangan Sulteng Iskandar Nongtji, di Palu, Selasa.
Dinas Pangan Sulteng mendapat penambahan anggaran pada APBD-Perubahan tahun 2023, yang dialokasikan untuk penyediaan 300 ton beras cadangan pangan Pemerintah Provinsi Sulteng.
Iskandar mengatakan bahwa 300 ton beras tersebut di samping untuk mengintervensi lonjakan harga beras, juga untuk mengintervensi daerah - daerah yang mengalami kerawanan kekurangan pangan.
Ia juga mengatakan bahwa beras tersebut juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana alam.
Iskandar mengatakan bahwa ada beberapa desa di wilayah Sulteng yang terdampak bencana alam kekeringan seperti di Kabupaten Banggai Kepulauan.
Menurut data Pemkab Bangkep terdapat kurang lebih 11 desa di wilayah Bangkep yang terdampak kekeringan tersebar di tiga kecamatan meliputi Kecamatan Bulagi, Bulagi Selatan dan Bulagi Utara.
Kekeringan ini berdampak pada usaha masyarakat pada sektor pertanian. Di mana, warga tidak dapat mengolah lahan potensial pertanian, di sebabkan sulitnya air.
"Oleh karena itu, Dinas Pangan dengan ketersediaan cadangan pangan yang ada, akan turut membantu menyuplai kebutuhan masyarakat terhadap pangan beras," ujarnya.
Kepala Dinas Pangan Sulteng Iskandar Nongtji pada kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Palu, Selasa (19/12/2023) (ANTARA/Muhammad Hajiji)
Berdasarkan data Pemprov Sulteng cadangan pangan beras pemerintah daerah yang telah tersalurkan pada periode September 2023 berjumlah 241.946 kilogram. Saat ini, stock beras yang tersimpan berjumlah 27.192 kilogram.
Sedang cadangan pangan beras pemerintah pusat yang telah tersalurkan pada penyaluran tahap pertama bulan Maret - Mei 2023 berjumlah 7.464.510 kilogram.
Kemudian, ketersediaan cadangan pangan beras pemerintah pusat saat ini yang akan disalurkan pada penyaluran tahap II bulan September - November berjumlah 7.009.320 kilogram.
"Iya, cadangan pangan kita saat ini untuk APBD kurang lebih 300 ton," kata Kepala Dinas Pangan Sulteng Iskandar Nongtji, di Palu, Selasa.
Dinas Pangan Sulteng mendapat penambahan anggaran pada APBD-Perubahan tahun 2023, yang dialokasikan untuk penyediaan 300 ton beras cadangan pangan Pemerintah Provinsi Sulteng.
Iskandar mengatakan bahwa 300 ton beras tersebut di samping untuk mengintervensi lonjakan harga beras, juga untuk mengintervensi daerah - daerah yang mengalami kerawanan kekurangan pangan.
Ia juga mengatakan bahwa beras tersebut juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana alam.
Iskandar mengatakan bahwa ada beberapa desa di wilayah Sulteng yang terdampak bencana alam kekeringan seperti di Kabupaten Banggai Kepulauan.
Menurut data Pemkab Bangkep terdapat kurang lebih 11 desa di wilayah Bangkep yang terdampak kekeringan tersebar di tiga kecamatan meliputi Kecamatan Bulagi, Bulagi Selatan dan Bulagi Utara.
Kekeringan ini berdampak pada usaha masyarakat pada sektor pertanian. Di mana, warga tidak dapat mengolah lahan potensial pertanian, di sebabkan sulitnya air.
"Oleh karena itu, Dinas Pangan dengan ketersediaan cadangan pangan yang ada, akan turut membantu menyuplai kebutuhan masyarakat terhadap pangan beras," ujarnya.
Berdasarkan data Pemprov Sulteng cadangan pangan beras pemerintah daerah yang telah tersalurkan pada periode September 2023 berjumlah 241.946 kilogram. Saat ini, stock beras yang tersimpan berjumlah 27.192 kilogram.
Sedang cadangan pangan beras pemerintah pusat yang telah tersalurkan pada penyaluran tahap pertama bulan Maret - Mei 2023 berjumlah 7.464.510 kilogram.
Kemudian, ketersediaan cadangan pangan beras pemerintah pusat saat ini yang akan disalurkan pada penyaluran tahap II bulan September - November berjumlah 7.009.320 kilogram.