Toli-toli, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Panglima Kodam (Pangdam) XIII/Merdeka Mayjen TNI Legowo W.R. Jatmiko menekankan kepada prajurit TNI agar menjaga netralitas dalam menghadapi pemilu 2024 yang tahapannya sedang berlangsung saat ini.
"Prajurit TNI selalu saya tekankan harus netral dan prajurit TNI harus bermanfaat bagi masyarakat," kata Jatmiko saat melakukan kunjungan kerja Kerja ke Markas Kodim 1305/Buol-Tolitoli di Kabupaten Tolitoli, Minggu.
Ia menyampaikan bahwa netralitas TNI merupakan harga mati yang tidak dapat ditawar. Menurut dia, jika seluruh prajurit TNI, Polri, dan ASN menjunjung tinggi netralitas maka pemilu dapat berjalan dengan baik dan lancar.
TNI, katanya, harus tetap menjadi alat negara yang profesional dan netral, sehingga prajurit tidak boleh terlibat dalam politik praktis, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Selain itu, dia menegaskan untuk menjaga sinergitas TNI-Polri, pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya, serta mengajak seluruh komponen masyarakat untuk menciptakan situasi yang kondusif dan pemilu damai.
Pangdam juga meminta agar prajurit TNI menghindari pelanggaran sekecil apapun, dan menjaga nama baik keluarga serta satuan.
"Tingkatkan profesionalisme keprajuritan dalam menghadapi tantangan di masa depan," katanya.
Menurut dia, TNI harus selalu fokus pada tugas pokok dan fungsinya, yakni menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, keselamatan bangsa dan tumpah darah Indonesia.
Pada kesempatan itu, Pangdam beserta rombongan tiba di Makodim 1305/BT dan dilakukan pengalungan bunga, menerima laporan dari prajurit TNI serta penghormatan dari regu jajar serta tarian Moduai dari adat daerah Tolitoli.
"Prajurit TNI selalu saya tekankan harus netral dan prajurit TNI harus bermanfaat bagi masyarakat," kata Jatmiko saat melakukan kunjungan kerja Kerja ke Markas Kodim 1305/Buol-Tolitoli di Kabupaten Tolitoli, Minggu.
Ia menyampaikan bahwa netralitas TNI merupakan harga mati yang tidak dapat ditawar. Menurut dia, jika seluruh prajurit TNI, Polri, dan ASN menjunjung tinggi netralitas maka pemilu dapat berjalan dengan baik dan lancar.
TNI, katanya, harus tetap menjadi alat negara yang profesional dan netral, sehingga prajurit tidak boleh terlibat dalam politik praktis, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Selain itu, dia menegaskan untuk menjaga sinergitas TNI-Polri, pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya, serta mengajak seluruh komponen masyarakat untuk menciptakan situasi yang kondusif dan pemilu damai.
Pangdam juga meminta agar prajurit TNI menghindari pelanggaran sekecil apapun, dan menjaga nama baik keluarga serta satuan.
"Tingkatkan profesionalisme keprajuritan dalam menghadapi tantangan di masa depan," katanya.
Menurut dia, TNI harus selalu fokus pada tugas pokok dan fungsinya, yakni menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, keselamatan bangsa dan tumpah darah Indonesia.
Pada kesempatan itu, Pangdam beserta rombongan tiba di Makodim 1305/BT dan dilakukan pengalungan bunga, menerima laporan dari prajurit TNI serta penghormatan dari regu jajar serta tarian Moduai dari adat daerah Tolitoli.