Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat 60 orang warga di Desa Salamnunggal, Kecamatan Cibeber, mendapat perawatan intensif dari tenaga kesehatan di puskesmas setempat karena diduga keracunan nasi kotak.
Kepala Dinkes Cianjur, Yusman Faisal saat dihubungi Senin, mengatakan sebagian besar warga yang mengalami keracunan mengeluh mual, muntah, diare dan pusing setelah menyantap nasi kotak yang diberikan seorang warga dalam syukuran rumah.
"Kami sudah mengirim petugas ke lokasi untuk mengambil sampel makanan nasi kotak yang diduga sebagai penyebab keracunan masal yang menimpa puluhan warga di Kampung Lembur Tengah, Desa Salamnunggal," katanya.
Pihaknya mendata dari 60 orang warga yang menjalani perawatan sejak Senin pagi, seorang diantaranya dirujuk ke RSDH Cianjur, karena mengalami dehidrasi akut, sedangkan 12 orang lainnya masih menjalani observasi di Puskesmas Cibeber, sedangkan puluhan lainnya sudah diperbolehkan pulang.
"Puluhan orang warga yang didominasi orang tua itu, sempat menjalani perawatan dari tenaga kesehatan di gedung olahraga Desa Salamnunggal karena puskesmas tidak dapat menampung pasien," katanya.
Dokter Puskesmas Cibaregbeg, Kecamatan Cibeber, dr Sri Daniasari, mengatakan puluhan warga tersebut mulai mengalami gejala mual, pusing, diare sejak Minggu malam, namun baru Senin diri hari memeriksakan diri ke bidan dan puskesmas setempat.
Seiring terus bertambahnya warga yang mengeluhkan keracunan hingga Senin siang, membuat pelayanan kesehatan dialihkan ke gedung olahraga desa, satu orang warga terpaksa dirujuk ke rumah sakit swasta di Cianjur karena mengalami dehidrasi akut.
"Sampai Senin petang, tinggal 12 orang yang masih menjalani observasi di puskesmas, sebagian besar warga lainnya sudah diperbolehkan pulang namun masih mendapat pengawasan dari bidan dan tenaga kesehatan setempat," katanya.
Pihaknya belum bisa memastikan penyebab keracunan masal itu, namun keterangan dari warga yang menjalani perawatan setelah menyantap nasi kotak yang diberikan warga usai selamatan rumah.
"Belum diketahui dari makanan yang mana yang menyebabkan keracunan, sampel makanan sudah dibawa Dinkes Cianjur guna dilakukan uji laboratorium untuk memastikan penyebab keracunan," katanya.
Kepala Dinkes Cianjur, Yusman Faisal saat dihubungi Senin, mengatakan sebagian besar warga yang mengalami keracunan mengeluh mual, muntah, diare dan pusing setelah menyantap nasi kotak yang diberikan seorang warga dalam syukuran rumah.
"Kami sudah mengirim petugas ke lokasi untuk mengambil sampel makanan nasi kotak yang diduga sebagai penyebab keracunan masal yang menimpa puluhan warga di Kampung Lembur Tengah, Desa Salamnunggal," katanya.
Pihaknya mendata dari 60 orang warga yang menjalani perawatan sejak Senin pagi, seorang diantaranya dirujuk ke RSDH Cianjur, karena mengalami dehidrasi akut, sedangkan 12 orang lainnya masih menjalani observasi di Puskesmas Cibeber, sedangkan puluhan lainnya sudah diperbolehkan pulang.
"Puluhan orang warga yang didominasi orang tua itu, sempat menjalani perawatan dari tenaga kesehatan di gedung olahraga Desa Salamnunggal karena puskesmas tidak dapat menampung pasien," katanya.
Dokter Puskesmas Cibaregbeg, Kecamatan Cibeber, dr Sri Daniasari, mengatakan puluhan warga tersebut mulai mengalami gejala mual, pusing, diare sejak Minggu malam, namun baru Senin diri hari memeriksakan diri ke bidan dan puskesmas setempat.
Seiring terus bertambahnya warga yang mengeluhkan keracunan hingga Senin siang, membuat pelayanan kesehatan dialihkan ke gedung olahraga desa, satu orang warga terpaksa dirujuk ke rumah sakit swasta di Cianjur karena mengalami dehidrasi akut.
"Sampai Senin petang, tinggal 12 orang yang masih menjalani observasi di puskesmas, sebagian besar warga lainnya sudah diperbolehkan pulang namun masih mendapat pengawasan dari bidan dan tenaga kesehatan setempat," katanya.
Pihaknya belum bisa memastikan penyebab keracunan masal itu, namun keterangan dari warga yang menjalani perawatan setelah menyantap nasi kotak yang diberikan warga usai selamatan rumah.
"Belum diketahui dari makanan yang mana yang menyebabkan keracunan, sampel makanan sudah dibawa Dinkes Cianjur guna dilakukan uji laboratorium untuk memastikan penyebab keracunan," katanya.