Milan-Italia (ANTARA) - Berbagai bangunan dengan arsitektur yang indah kerap kali menyapa mata para wisatawan yang mengunjungi kota Milan, Italia, seperti yang dihadirkan oleh Duomo atau yang kerap disebut dengan Katedral Milan.

Bangunan bernuansa gotik ini sudah dibangun sejak 1800-an yang lalu dan menjadikan bangunan Gereja Katolik ini sebagai katedral kelima terbesar di dunia yang sanggup menampung hingga 40.000 jemaat sekaligus di dalamnya.



Salah satu pemandu wisata bernama Ika mengatakan bahwa bangunan ini memiliki sekitar 3.500 patung yang terdapat di luar maupun yang berada di dalamnya. Bangunan yang kokoh ini juga diselimuti dengan berbagai marmer berkelir putih yang bercampur dengan warna merah muda yang semakin memperindah tampilan dari bangunan gereja tersebut.

"Perlu 5 abad untuk membangun katedral ini, dan ini (Duomo) merupakan Gereja Katolik terbesar kelima yang ada di dunia," kata Ika saat menjelaskan tentang Duomo kepada para wisatawan asal Indonesia, Senin (22/01) waktu Italia. Duomo Milan, katedral bernuansa gotik terbesar kelima yang ada di dunia. Foto ini diambil di Milan, Italia pada Senin (22/1) waktu setempat. (ANTARA/Chairul Rohman)

Yang menariknya, gereja ini tidak hanya diperuntukkan sebagai tempat ibadah.  Bangunan yang juga menjadi ikon kota Milan ini, sudah dianggap menjadi alun-alun kota Milan (Piazza Del Duomo).

Saat ANTARA berkunjung ke lokasi tersebut, terlihat banyak para turis lokal dan juga mancanegara mengabadikan kecantikan bangunan megah ini bersama dengan teman dan keluarga mereka. Pada latar depan bangunan ini, terdapat ratusan burung merpati yang tampak sudah sangat terbiasa dengan kehadiran para pelancong.
 

Hewan ini juga bisa dijadikan objek untuk foto bersama bagi pelancong yang menginginkan hal berbeda. Tidak hanya itu saja, para warga lokal juga siap membantu para turis yang ingin memberikan makan kepada para hewan tersebut.

Matahari terbenam seolah-olah memberikan kehangatan bagi bangunan tersebut yang perlahan mulai berubah warna menjadi oranye. Sehingga, dua warna yang ditampilkan oleh bangunan tersebut semakin mempercantiknya.
 

Tiket masuk
Tidak hanya bisa disaksikan dari luar saja, gedung ini mempersilahkan para pelancong yang berkunjung dari berbagai dunia untuk memasukinya lebih dalam lagi.

Untuk bisa memasuki gedung ini lebih dalam, pelancong diharuskan membayar sekitar 7 euro atau setara dengan Rp119 ribu hingga 13 euro (Rp221 ribu) untuk penjelajahan yang lebih lengkap dan lebih dalam ke seluruh bagian penting yang ada di gedung ini.

"Kalau kita lihat di rooftop itu banyak orang-orang kan, memang gedung ini bisa kita selami lebih dalam, dan ketika kita sampai puncak gedung itu, kita bisa melihat keindahan kota Milan hanya dari atas gedung itu saja," kata dia.

Meski begitu, karena keterbatasan dan jadwal yang tidak pas, ANTARA belum berkesempatan untuk memasuki Duomo ini lebih dalam.

Bangunan sejarah di sekitar Duomo

Tidak heran, jika lokasi yang memiliki luas kurang lebih 1.700 m2 ini menarik perhatian banyak pelancong. Lokasi bersejarah ini juga banyak dikelilingi dengan bangunan penting di Milan (dan Italia pada umumnya), serta beberapa kegiatan komersial paling bergengsi, sehingga menarik perhatian banyak wisatawan dunia untuk berkunjung ke lokasi tersebut.

Tepat di sebelah kanan bangunan Duomo, terdapat sebuah bangunan bersejarah yakni arcade Galleria Vittorio Emanuele II dimana terdapat sebuah kafe tertua yang ada di Milan, Camparino.

Menurut laporan yang dibagikan oleh Thesignmoak.com, lokasi ini mencerminkan kehidupan orang-orang kota yang gemar dengan minuman beralkohol. Bahkan hingga kini terus menunjukkan kepada dunia arti minuman beralkohol Italia yang sebenarnya.

Sejarah kafe ini terbentuk ketika Gaspare Campari pindah ke Milan, untuk mencari pekerjaan sebagai pelayan. Berkat dukungan finansial, dia membuka toko pertamanya melalui Rastrelli dan kemudian di Piazza Duomo di bawah atap Figini, yang kemudian dibongkar untuk membuat Galleria Vittorio Emanuele II saat ini.
 
Gaspare Campari memilih untuk membuka tokonya berada dia bagian pojok sebelah kanan saat memasuki Galleria. Yang menariknya, pada tanggal 14 November 1867, pewaris keempat, Davide, lahir di empat kamar di atas Caffè Campari.





 

Pewarta : Chairul Rohman
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024