Kota Gaza, Palestina (ANTARA) - Tentara Israel pada Kamis menarik pasukannya dari sebagian wilayah di Kota Gaza dan kegubernuran Gaza untuk pertama kalinya sejak dimulainya serangan darat pada 27 Oktober.
Kendaraan militer ditarik seluruhnya dari kawasan At-Tawan, Al-Karama, dan Jalan Rashid di wilayah timur kegubernuran Gaza Utara, menurut koresponden Anadolu.
Militer juga menarik pasukannya dari kawasan Al-Amn Al-Amm, Al-Muqawsi, Intelligence Towers, Bahloul, dan Jalan Rashid di Kota Gaza, sebut koresponden itu.
Beberapa pemukim mengatakan kepada Anadolu bahwa mereka berhasil mencapai rumah-rumah mereka untuk pertama kalinya sejak dimulainya serangan darat Israel pada 27 Januari.
Israel melancarkan serangan membabi buta di Jalur Gaza pada 7 Oktober setelah serangan lintas batas oleh Hamas, yang menewaskan sedikitnya 26.900 warga Palestina dan melukai 65.949 orang. Hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur.
Sumber: Anadolu
Kendaraan militer ditarik seluruhnya dari kawasan At-Tawan, Al-Karama, dan Jalan Rashid di wilayah timur kegubernuran Gaza Utara, menurut koresponden Anadolu.
Militer juga menarik pasukannya dari kawasan Al-Amn Al-Amm, Al-Muqawsi, Intelligence Towers, Bahloul, dan Jalan Rashid di Kota Gaza, sebut koresponden itu.
Beberapa pemukim mengatakan kepada Anadolu bahwa mereka berhasil mencapai rumah-rumah mereka untuk pertama kalinya sejak dimulainya serangan darat Israel pada 27 Januari.
Israel melancarkan serangan membabi buta di Jalur Gaza pada 7 Oktober setelah serangan lintas batas oleh Hamas, yang menewaskan sedikitnya 26.900 warga Palestina dan melukai 65.949 orang. Hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur.
Sumber: Anadolu