Kapuas Hulu (ANTARA) - Masyarakat Suku Dayak Taman Kapuas yang tinggal di rumah betang (Soo Limung) di Desa Malapi, Kecamatan Putussibau Selatan, di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, libur berladang sehari untuk mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilu serentak 14 Februari 2024.
"Warga di rumah betang kami ini rata-rata bertani, tapi pada hari pemilu nanti seperti biasanya kami tidak akan pergi ke ladang, kami mencoblos ke TPS," kata Ketua RT 02 Pabiring Desa Malapi, Teresia Pisa, ditemui ANTARA, di rumah betang di Desa Malapi, Kecamatan Putussibau Selatan, Kapuas Hulu, Sabtu.
Ia menuturkan pada siang hari rumah betang menjadi sepi, karena rata-rata warga yang menempati rumah betang itu pergi ke ladang memanen padi dan beberapa di antaranya juga bekerja ke daerah lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan, untuk di Desa Malapi itu sendiri masih ada juga yang mengandalkan hasil dari kebun karet, berjualan hasil pertanian ke pasar serta mengelola tanaman kratom.
"Sore hari warga kembali ke rumah Betang untuk beristirahat, makanya kalau siang terlihat sepi karena memang rata-rata pergi bekerja," ucapnya.
Menghadapi pemilu, tidak hanya diikuti oleh warga yang saat ini berada di rumah betang, namun beberapa warga yang pergi ke daerah lain mencari nafkah akan pulang untuk mengikuti proses pemungutan suara pada 14 Februari 2024.
"Banyak warga yang pulang kampung nanti, kecuali beberapa di antara remaja yang masih melanjutkan sekolah di luar Kapuas Hulu, baik di Pontianak maupun di Pulau Jawa, ada yang tidak pulang karena keterbatasan ekonomi keluarga, tapi katanya di kampus ada juga mereka bisa mencoblos," kata dia.
Ia bilang, untuk lokasi TPS para petugas dan beberapa tokoh masyarakat akan bermusyawarah menentu letak TPS apakah nanti di rumah betang RT 02 Malapi atau di rumah betang Malapi tiga.
Rumah betang Soo Limung Malapi Pabiring di Desa Malapi yang dibangun pada 1961 memiliki panjang 108,50 meter yang di huni sebanyak 36 kepala keluarga dengan 113 jiwa.
Untuk diketahui, pada Pemilu 2024 Kabupaten Kapuas Hulu memiliki 984 TPS yang tersebar di 278 desa dan empat kelurahan di 23 kecamatan, dengan total jumlah daftar pemilih tetap sebanyak 193.984 jiwa pemilih.
Dari jumlah TPS tersebut, 54 TPS di antaranya berada di rumah betang serta beberapa diantaranya juga menggunakan balai adat.
Sementara itu, Ketua KPUD Kabupaten Kapuas Hulu, Muhammad Yusuf, mengajak seluruh masyarakat untuk menggunakan hak pilih pada Pemilu 14 Februari 2024 mendatang.
"Mari kita sukseskan pemilu 2024, jangan ada rasa ketakutan untuk menggunakan hak pilih dan tetap jaga keamanan dan ketertiban," pesan Yusuf.
"Warga di rumah betang kami ini rata-rata bertani, tapi pada hari pemilu nanti seperti biasanya kami tidak akan pergi ke ladang, kami mencoblos ke TPS," kata Ketua RT 02 Pabiring Desa Malapi, Teresia Pisa, ditemui ANTARA, di rumah betang di Desa Malapi, Kecamatan Putussibau Selatan, Kapuas Hulu, Sabtu.
Ia menuturkan pada siang hari rumah betang menjadi sepi, karena rata-rata warga yang menempati rumah betang itu pergi ke ladang memanen padi dan beberapa di antaranya juga bekerja ke daerah lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan, untuk di Desa Malapi itu sendiri masih ada juga yang mengandalkan hasil dari kebun karet, berjualan hasil pertanian ke pasar serta mengelola tanaman kratom.
"Sore hari warga kembali ke rumah Betang untuk beristirahat, makanya kalau siang terlihat sepi karena memang rata-rata pergi bekerja," ucapnya.
Menghadapi pemilu, tidak hanya diikuti oleh warga yang saat ini berada di rumah betang, namun beberapa warga yang pergi ke daerah lain mencari nafkah akan pulang untuk mengikuti proses pemungutan suara pada 14 Februari 2024.
"Banyak warga yang pulang kampung nanti, kecuali beberapa di antara remaja yang masih melanjutkan sekolah di luar Kapuas Hulu, baik di Pontianak maupun di Pulau Jawa, ada yang tidak pulang karena keterbatasan ekonomi keluarga, tapi katanya di kampus ada juga mereka bisa mencoblos," kata dia.
Ia bilang, untuk lokasi TPS para petugas dan beberapa tokoh masyarakat akan bermusyawarah menentu letak TPS apakah nanti di rumah betang RT 02 Malapi atau di rumah betang Malapi tiga.
Rumah betang Soo Limung Malapi Pabiring di Desa Malapi yang dibangun pada 1961 memiliki panjang 108,50 meter yang di huni sebanyak 36 kepala keluarga dengan 113 jiwa.
Untuk diketahui, pada Pemilu 2024 Kabupaten Kapuas Hulu memiliki 984 TPS yang tersebar di 278 desa dan empat kelurahan di 23 kecamatan, dengan total jumlah daftar pemilih tetap sebanyak 193.984 jiwa pemilih.
Dari jumlah TPS tersebut, 54 TPS di antaranya berada di rumah betang serta beberapa diantaranya juga menggunakan balai adat.
Sementara itu, Ketua KPUD Kabupaten Kapuas Hulu, Muhammad Yusuf, mengajak seluruh masyarakat untuk menggunakan hak pilih pada Pemilu 14 Februari 2024 mendatang.
"Mari kita sukseskan pemilu 2024, jangan ada rasa ketakutan untuk menggunakan hak pilih dan tetap jaga keamanan dan ketertiban," pesan Yusuf.