Washington (ANTARA) - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin, Kamis (15/2), menjanjikan dukungan untuk Ukraina dalam perangnya melawan Rusia.
"Kita memasuki dua tahun sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina. Amerika Serikat dan sekutu serta mitra kami akan mendukung Ukraina dalam jangka panjang," kata Austin dalam sebuah pernyataan pada pertemuan para menteri pertahanan NATO di Brussels.
Austin mengatakan bahwa sekutunya menegaskan kembali komitmen abadi terhadap Ukraina yang "bebas dan berdaulat".
"Hampir dua tahun setelah invasi tak beralasan (Presiden Rusia Vladimir) Putin ke Ukraina, ancaman paling serius terhadap keamanan trans-Atlantik dalam beberapa dekade, NATO telah tumbuh lebih kuat dan lebih bersatu dibandingkan sebelumnya," katanya.
Menekankan bahwa NATO adalah "aliansi militer terkuat dalam sejarah," Austin menambahkan bahwa AS akan terus memperkuat ikatannya dengan sekutu yang "sangat berharga" menjelang pertemuan puncak peringatan 75 tahun NATO di Washington.
Sebelumnya, Senat AS menyetujui rencana bantuan senilai 95,34 miliar dolar AS (sekitar Rp1,49 kuadriliun) untuk Ukraina, Israel dan Taiwan pada Selasa (13/2), dengan hasil pemungutan suara 70 -29, melampaui ambang batas 60 suara yang diperlukan dalam beberapa tahun terakhir untuk mendapatkan persetujuan.
Sementara itu, persetujuan dari DPR AS masih jauh dari kepastian.
Austin mendesak Kongres pada Selasa untuk meloloskan alokasi setahun penuh.
'Kegagalan mendanai Departemen Pertahanan sesuai dengan rancangan undang-undang pertahanan tahunan akan berdampak serius bagi keamanan, ekonomi, kedudukan global dan demokrasi Amerika," katanya.
Sumber: Anadolu
"Kita memasuki dua tahun sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina. Amerika Serikat dan sekutu serta mitra kami akan mendukung Ukraina dalam jangka panjang," kata Austin dalam sebuah pernyataan pada pertemuan para menteri pertahanan NATO di Brussels.
Austin mengatakan bahwa sekutunya menegaskan kembali komitmen abadi terhadap Ukraina yang "bebas dan berdaulat".
"Hampir dua tahun setelah invasi tak beralasan (Presiden Rusia Vladimir) Putin ke Ukraina, ancaman paling serius terhadap keamanan trans-Atlantik dalam beberapa dekade, NATO telah tumbuh lebih kuat dan lebih bersatu dibandingkan sebelumnya," katanya.
Menekankan bahwa NATO adalah "aliansi militer terkuat dalam sejarah," Austin menambahkan bahwa AS akan terus memperkuat ikatannya dengan sekutu yang "sangat berharga" menjelang pertemuan puncak peringatan 75 tahun NATO di Washington.
Sebelumnya, Senat AS menyetujui rencana bantuan senilai 95,34 miliar dolar AS (sekitar Rp1,49 kuadriliun) untuk Ukraina, Israel dan Taiwan pada Selasa (13/2), dengan hasil pemungutan suara 70 -29, melampaui ambang batas 60 suara yang diperlukan dalam beberapa tahun terakhir untuk mendapatkan persetujuan.
Sementara itu, persetujuan dari DPR AS masih jauh dari kepastian.
Austin mendesak Kongres pada Selasa untuk meloloskan alokasi setahun penuh.
'Kegagalan mendanai Departemen Pertahanan sesuai dengan rancangan undang-undang pertahanan tahunan akan berdampak serius bagi keamanan, ekonomi, kedudukan global dan demokrasi Amerika," katanya.
Sumber: Anadolu