Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menurunkan tenaga kesehatan pada masing-masing puskesmas untuk memeriksa kondisi petugas badan ad hoc yang sedang bertugas dalam Pemilu 2024.
"Kami menindaklanjuti permintaan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sigi untuk pemeriksaan kesehatan bagi penyelenggara ad hoc tingkat kecamatan, sehingga Dinkes Sigi memfasilitasi melalui puskesmas yang ada di daerah ini," kata Sekretaris Dinkes Kabupaten Sigi Trieko Stefanus Larope di Sigi, Rabu.
Ia mengatakan nakes dari 19 puskesmas yang ada di daerah itu turun langsung ke kecamatan guna memeriksa kesehatan petugas ad hoc yang saat ini bekerja melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu 2024.
Pemkab Sigi, kata dia, berupaya memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan secara maksimal guna meminimalisir petugas ad hoc jatuh sakit atau bahkan meninggal dunia akibat kelelahan saat mengawal proses tahapan Pemilu 2024.
"Jadi kami periksa kesehatannya dan kalau ditemukan gejala kelelahan, maka langsung diarahkan untuk mendapatkan perawatan intensif di puskesmas dan rumah sakit," ujar Trieko.
Dia menyebut petugas kesehatan siap siaga dalam memberikan pelayanan kesehatan yang diprioritaskan bagi petugas Pemilu 2024.
Berdasarkan data KPU Sigi, petugas ad hoc yang sakit sebanyak 21 orang dengan dua orang meninggal dunia yakni anggota KPPS dan Panitia Pemungutan Suara (PPS).
Ketua KPPS TPS 1 Desa Jono Oge, Kecamatan Sigi Biromaru atas nama Jonofri meninggal dunia akibat kelelahan setelah mengawal proses pemungutan dan penghitungan suara pada Senin (19/2).
Kemudian, salah seorang penyelenggara ad hoc atas nama Diva Evangeline, staf Sekretariat PPS Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, meninggal dunia karena kecelakaan saat mengambil dokumen buku panduan KPPS dari Kecamatan Dolo.
Sementara itu KPU Kabupaten Sigi masih dalam tahap verifikasi terkait pemberian santunan kepada petugas ad hoc yang meninggal dunia.