Ankara (ANTARA) - Universitas Nasional Chung Hsing aiwan mengklaim telah mengembangkan obat baru yang dapat menghemat biaya pengobatan tumor pada hewan peliharaan, seperti dilaporkan media setempat pada Rabu (21/2).
Obat yang dinamai PCD-17 itu dikembangkan Universitas Chung Hsing dan dapat diberikan secara oral pada hewan peliharaan pengidap tumor di rumah, demikian laporan Taiwan Plus yang juga mengunggah sebuah video di X.
Taiwan memiliki sekitar tiga juta hewan peliharaan terdaftar. Namun, pihaknya belum memiliki sistem perawatan kesehatan hewan yang universal, sehingga para pemilik harus membayar mahal jika hewan peliharaan mereka sakit, terutama akibat tumor.
Biaya operasi pengangkatan tumor hewas di Taiwan berkisar antara 635-1.270 dolar AS (sekitar Rp9,9-19 juta), katanya, mengutip Wang Hsien-chi, dokter hewan setempat.
Pengobatan baru ini dapat menghemat biaya konsultasi ke dokter hewan dan tes kesehatan.
Obat PCD-17 yang berpotensi menyederhanakan sekaligus menghemat biaya pengobatan kanker itu, masih menjalani uji klinis.
Pada 2010 Taiwan membuka pusat penelitian kanker hewan pertama di Asia yakni di Universitas Nasional Taiwan di Taipei.
Penelitiannya berfokus pada kanker di kalangan hewan, terutama kucing dan anjing.
Sumber: Anadolu
Obat yang dinamai PCD-17 itu dikembangkan Universitas Chung Hsing dan dapat diberikan secara oral pada hewan peliharaan pengidap tumor di rumah, demikian laporan Taiwan Plus yang juga mengunggah sebuah video di X.
Taiwan memiliki sekitar tiga juta hewan peliharaan terdaftar. Namun, pihaknya belum memiliki sistem perawatan kesehatan hewan yang universal, sehingga para pemilik harus membayar mahal jika hewan peliharaan mereka sakit, terutama akibat tumor.
Biaya operasi pengangkatan tumor hewas di Taiwan berkisar antara 635-1.270 dolar AS (sekitar Rp9,9-19 juta), katanya, mengutip Wang Hsien-chi, dokter hewan setempat.
Pengobatan baru ini dapat menghemat biaya konsultasi ke dokter hewan dan tes kesehatan.
Obat PCD-17 yang berpotensi menyederhanakan sekaligus menghemat biaya pengobatan kanker itu, masih menjalani uji klinis.
Pada 2010 Taiwan membuka pusat penelitian kanker hewan pertama di Asia yakni di Universitas Nasional Taiwan di Taipei.
Penelitiannya berfokus pada kanker di kalangan hewan, terutama kucing dan anjing.
Sumber: Anadolu