Tangerang (ANTARA) - Penyakit kanker tergolong dalam tumor bersifat ganas berpotensi menyebar ke bagian tubuh lain secara cepat dan merusak sel sehat lainnya sehingga masuk dalam penyakit yang perlu diwaspadai.
"Tingkat keparahan seseorang yang mengidap kanker dibagi dalam stadium-stadium tertentu yang memiliki kegawatan berbeda serta penanganan yang berbeda," kata Dr. M. Yusuf Sp. OG(K)Onk sebagai dokter spesialis kebidanan dan kandungan Eka Hospital BSD Tangerang Selatan, Jumat.
Dikatakan, setiap orang memiliki potensi untuk terkena penyakit kanker tanpa tergolong usia lanjut karena disebabkan lingkungan yang tak bersih, sehingga menimbulkan infeksi serta paparan zat karsiogenik berlebihan seperti makanan olahan dan instan.
Sebagai penyebab kematian terbanyak kedua di dunia setelah penyakit jantung, kanker ditimbulkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali dalam tubuh dan dapat merusak sel normal di sekitarnya.
Bahkan sebagian besar kasus kanker yang baru terdiagnosis telah menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga memberikan keberhasilan terapi yang tidak optimal.
Gejala paling umum yang ditemui oleh pengidap kanker adalah munculnya benjolan di tubuh, penurunan selera makan, rasa letih dan nyeri, dan pada beberapa kasus diikuti dengan pendarahan. Namun, tidak semua penyakit kanker bergejala karena bisa saja seseorang tidak menunjukkan gejala apapun pada tahapan stadium awal. Seseorang dapat mengidap kanker dikarenakan sejumlah faktor, terdiri dari faktor internal dan eksternal.
Faktor eksternal pemicu kanker dapat berupa infeksi yang disebabkan oleh virus, jamur dan bakteri, paparan sinar ultra violet yang berlebihan serta paparan zat karsiogenik (zat yang dapat menimbulkan pertumbuhan sel kanker). Sedangkan faktor internal pemicu kanker umumnya berupa faktor genetik namun jumlahnya hanya sekitar 10-20 persen dari popluasi pengidap kanker serta biasanya spesifik terhadap jenis kanker-kanker tertentu.
Untuk mengatas kanker maka masyarakat bisa menerapkan gaya hidup sehat dengan melakukan cek kesehatan tubuh secara berkala di fasilitas kesehatan dan cara sederhana yakni mengecek adanya benjolan di tubuh.
Selain pengecekan tubuh, gaya hidup sehat juga dapat diterapkan melalui kebiasaan yang positif seperti diet seimbang dengan memperhatikan komposisi nutrisi dalam tubuh misalnya karbohidrat, lemak, protein, hingga vitamin.
"Hindari makanan yang mengandung zat karsiogenik, serta jauhi asap rokok. Tidak kalah penting, kesehatan juga dapat ditunjang dengan menjaga tubuh tetap bugar dengan cara rajin berolahraga," katanya.
Selain aspek fisik, aspek psikologis juga penting untuk diperhatikan dengan cara mengelola stres. Kanker juga dapat dipicu oleh stres akibat kelelahan bekerja yang berdampak pada kesehatan mental.
"Oleh karena itu penting untuk mengelola stres dengan baik dan memiliki waktu istirahat yang cukup dengan tidur selama 8 - 10 jam atau sekadar menyempatkan untuk beristirahat sejenak di tengah-tengah waktu bekerja," katanya.
Berita Terkait
Raja Inggris Charles kembali jalani tugas usai pengobatan kanker
Sabtu, 27 April 2024 15:17 Wib
Korsel temukan produk anak dijual di AliExpress sebabkan kanker
Senin, 8 April 2024 17:54 Wib
Pangeran Harry dan Meghan tidak tahu soal kanker Kate Middleton
Sabtu, 23 Maret 2024 12:50 Wib
Kate Middleton didiagnosis mengidap kanker
Sabtu, 23 Maret 2024 9:54 Wib
Vaksin HPV direkomendasikan bagi laki-laki guna cegah penyakit lainnya
Rabu, 6 Maret 2024 15:05 Wib
Dokter Spesialis: Kematian akibat kanker karena minim kesadaran untuk periksa
Sabtu, 2 Maret 2024 10:28 Wib
Perokok pasif miliki 4 kali lipat risiko terkena kanker paru
Kamis, 29 Februari 2024 15:15 Wib
Waspadai benjolan yang muncul di depan telinga, bisa jadi kanker
Kamis, 29 Februari 2024 15:14 Wib