Morowali, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Suhardi mengatakan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123 Kodim 1311/Morowali menjadi sebuah simbol kebersamaan dan sinergi antara TNI dan masyarakat.
"Pelaksanaan TMMD ini tidak hanya sekadar program pembangunan, tetapi juga sebuah simbol kebersamaan yang memperlihatkan sinergi antara TNI dan masyarakat. Saya sangat bangga melihat hasilnya," kata Mayjen TNI Suhardi saat meninjau pelaksanaan TMMD di Morowali, Sulawesi Tengah, Selasa.
Ia mengapresiasi salah satu pencapaian signifikan dalam TMMD kali ini yaitu pembukaan jalan sepanjang 9,6 kilometer dengan luas 24 meter yang menghubungkan berbagai desa di Morowali.
Pembukaan akses jalan itu, kata dia, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, mempercepat mobilitas masyarakat, serta meningkatkan konektivitas antar-wilayah yang sebelumnya terisolasi.
Selain itu dalam kegiatan TMMD ini juga dilakukan pembukaan lahan untuk pertanian, yang akan ditanami dengan berbagai tanaman hortikultura, serta pembuatan kandang ayam petelur sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan.
"Ada juga program penghijauan dan penyediaan air bersih, semakin memperkuat kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut," katanya.
Menurut dia, sinergi antara TNI, pemerintah daerah, Polri, dan rakyat, dalam pelaksanaan TMMD ini adalah bukti nyata kebersamaan yang akan membawa kemajuan bagi bangsa.
Ia mengharapkan kegiatan ini dapat menjadi percontohan dan memberi semangat bagi masyarakat Morowali untuk terus berkembang, khususnya dalam bidang pertanian.
Sementara itu Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Deni Gunawan menekankan pelaksanaan program TMMD sejalan dengan arahan Presiden dalam mengimplementasikan Program AstaCita yang mencakup berbagai aspek penting.
"Poin keenam dalam AstaCita yang menjadi fokus utama adalah pembangunan desa, sebagai langkah strategis dalam pemerataan pembangunan dan pemberantasan kemiskinan," ujarnya.
Sementara itu TMMD ke-123 di Morowali memiliki sasaran fisik dan nonfisik. Sasaran fisik meliputi pembukaan lahan ketahanan pangan seluas 11 hektare, pembukaan jalan lebar 24 meter sepanjang 9,6 kilometer, perbaikan jembatan, serta pembuatan rabat beton sepanjang 800 meter dan lebar empat meter.
Kemudian, pembangunan dua ruang kelas di Pesantren Alkhairaat, penghijauan sepanjang jalur 16 dengan penanaman 1.000 pohon, dan pembangunan rumah tidak layak huni di enam titik.
Kegiatan nonfisik meliputi bakti sosial, pasar murah, sosialisasi kesehatan, hukum dan Kamtibmas, penyuluhan pertanian, penyuluhan KB, bantuan untuk penyandang disabilitas, sosialisasi bahaya narkoba, serta penanggulangan bencana alam.