Kota Palu (ANTARA) - Program studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Kota Palu, Sulawesi Tengah meraih akreditasi unggul dengan poin 368.
"Hal ini menjadi satu semangat dan motivasi kami untuk terus melakukan pengembangan mutu akademik UIN Datokarama," kata Rektor UIN Datokarama Prof Lukman Thahir di Kota Palu, Senin.
Ia mengemukakan akreditasi unggul diraih setelah sebelumnya asesmen lapangan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (Lamdik).
Lamdik telah menerbitkan surat keputusan nomor: 62/SK/Lamdik/Ak/S/IV/2025 tentang Peringkat Akreditasi Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Pada Program Sarjana UIN Datokarama di Kota Palu.
Dalam keputusan tersebut, Lamdik menetapkan program studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Datokarama meraih akreditasi unggul dengan nilai 368.
"Kami mengapresiasi Tim Borang Universitas dan FTIK yang telah bekerja keras menyiapkan segala dokumen borang untuk pemenuhan akreditasi/visitasi Prodi MPI," ucapnya.
Lukman berharap pencapaian prodi tersebut dapat diikuti oleh program studi lainnya di lingkungan UIN Datokarama, untuk mencapai target unggul universitas.
"Karena target besar kami adalah membawa universitas ini meraih akreditasi unggul, sehingga sinergitas dan peningkatan kinerja sangat dibutuhkan," ujarnya.
Saat ini program studi yang mendapat nilai akreditasi dari lembaga yang menyelenggarakan akreditasi yaitu Prodi MPI dengan pencapaian akreditasi unggul, kemudian Prodi Pendidikan bahasa Arab meraih akreditasi unggul, Prodi IPS akreditasi unggul, Prodi PPG akreditasi baik sekali, dan Prodi MP1 S2 akreditasi baik sekali.
Prestasi itu ditopang dengan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) dosen dan tenaga kependidikan, perguruan tinggi tersebut menargetkan meraih akreditasi unggul.
Pengembangan program studi menuju akreditasi unggul menjadi prioritas utama UIN Datokarama, yang diikutkan dengan alokasi anggaran untuk meningkatkan kualitas dan mutu akademik.
“Ketersediaan tenaga pengajar dosen bergelar doktor, dengan jumlah yang memadai, menjadi potensi yang sangat baik untuk mengembangkan prodi menjadi unggul,” tutur Lukman.