Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar menyebutkan, konsistensi Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri selama 100 tahun mampu menciptakan generasi unggul yang berkontribusi pada kemerdekaan Indonesia.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, Muhaimin, atau lebih akrab disapa Cak Imin, menyebutkan bahwa sejak didirikannya 100 tahun yang lalu, pesantren tersebut menjadi tempat mengaji dan menggali ilmu, sehingga menjadi sebuah kekuatan nasional dalam membangun generasi unggul.
"Kita semua menjadi saksi bahwa Ponpes Al-Falah Ploso Kediri ini bukan hanya memiliki sejarah panjang, tetapi sampai hari ini tetap kontekstual sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman," dia menyebutkan.
Pada peringatan 100 tahun Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, dia mengaku bangga atas sepak terjang institusi pendidikan tersebut, dan senang karena menjadi bagian dari proses edukasi di situ.
"Alhamdulillah saya dan kita semua diberi umur untuk bersama-sama ngayu bagyo, mengucapkan selamat tahniah atas usia Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri yang ke 100 tahun ini," katanya.
"Saya menjadi bagian dari perjalanan politik Ponpes Al-Falah Ploso Kediri. Saya amat sangat beruntung mendapat bimbingan, doa dan motivasi al-mukaram (yang terhormat) KH. Nurul Huda Djazuli," ujarnya.
"Alhamdulillah saya juga dibimbing langsung oleh Kiai Zainuddin, saya juga dibimbing langsung oleh Kiai Munif Djazuli, saya didoakan dan dibimbing langsung juga oleh Kiai Fuad Djazuli," sambungnya.
Menurutnya, bimbingan dan motivasi para pengasuh Ponpes Al-Falah membuktikan bahwa mereka adalah pemimpin dan ulama yang memiliki kepedulian langsung kepada negara dan bangsa ini. Sehingga 100 tahun Al-Falah bukan saja menjadi pijakan mengaji, tetapi berkiprah untuk negeri dan bangsa Indonesia.
"Sungguh saya sangat beruntung, sehingga sampai hari ini saya percaya diri tetap mengabdi di dunia politik. Insyaallah Al-Falah abadi menjadi tempat mengaji untuk berbakti bagi bangsa dan negara," ujar Cak Imin.
