Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menlu Papua Nugini Justin Tkatchenko mengunjungi Wutung Primary School di kawasan perbatasan RI-Papua Nugini pada Kamis.
Sekolah dasar (SD) milik Papua Nugini tersebut direnovasi dengan bantuan dana hibah pemerintah Indonesia melalui Indonesia Aid.
“Hari ini sejarah baru dibuat. Untuk pertama kalinya, menlu kedua negara mengunjungi proyek bersama yang berkaitan erat dengan kepentingan masyarakat, yaitu pendidikan dasar, khususnya di kawasan perbatasan,” kata Retno dalam keterangan tertulis Kemlu RI.
“Antusiasme yang saya lihat hari ini menguatkan harapan saya tentang masa depan kedua negara yang menjanjikan,” ujar dia, menambahkan.
Retno menyampaikan bahwa Indonesia merasa terhormat dapat membantu renovasi SD Wutung dan menegaskan pentingnya infrastruktur pendidikan untuk pembangunan sumber daya manusia.
Proyek renovasi sekolah tersebut hanya salah satu contoh komitmen Indonesia untuk mendukung pembangunan Papua Nugini, kata dia.
Dia menambahkan bahwa selain di bidang pendidikan, kedua negara juga bermitra dalam proyek-proyek penting lain, termasuk pengelolaan sampah. Sebuah pusat pemadam kebakaran saat ini sedang dibangun di Vanimo.
"Indonesia ingin menunjukkan bahwa kedua negara bukan hanya berbagi perbatasan, tetapi juga kemakmuran, khususnya bagi masyarakat di perbatasan,” tutur Retno.
Da juga mengatakan bahwa Indonesia telah mendirikan sekitar 88 tiang listrik beserta kabelnya di sepanjang perbatasan menuju Wutung, yang menjadi fondasi penting untuk menyediakan listrik di kawasan itu dan sekitarnya.
Selain mendukung pendidikan, pasokan listrik dapat memenuhi kebutuhan energi rumah tangga di kawasan perbatasan tersebut, yang saat ini masih menggunakan generator.
Retno juga menyampaikan keyakinannya pada masa depan hubungan Indonesia-Papua Nugini.
Murid-murid sekolah, kata dia, bukan hanya memperoleh manfaat dari kerja sama konkret kedua negara, tetapi juga akan menjadi duta persahabatan kedua negara.
“Mari terus memupuk ikatan persahabatan dan kerja sama yang akan semakin menyatukan kedua negara kita,” kata dia.
Sebelum meninjau SD Wutung, Retno dan Tkatchenko juga mengunjungi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw untuk melihat secara langsung perkembangan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dan kehidupan masyarakat yang tinggal di sekitar perbatasan kedua negara.
Wutung Primary School, yang berjarak sekitar 2 km dari PLBN Skouw, terletak di Desa Wutung, Provinsi West Sephik, yang berbatasan langsung dengan Indonesia.
PLBN Skouw diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada 9 Mei 2017 dan merupakan gerbang penghubung perbatasan Indonesia-Papua Nugini.
PLBN ini terletak sekitar 52 km dari Kota Jayapura, Papua, dan memiliki bangunan penunjang seperti pasar sehingga berfungsi sebagai pusat ekonomi dan perdagangan bagi masyarakat perbatasan.
Pengembangan wilayah perbatasan terus menjadi perhatian pemerintah kedua negara. Infrastruktur jaringan listrik di Wutung telah dibangun oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mendukung rencana ekspor listrik Indonesia ke Papua Nugini.