Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hari ini hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi mengguyur mayoritas kota besar di Indonesia.
Prakirawan BMKG Maria Klaudiana mengatakan hujan tersebut terjadi akibat pengaruh gelombang rossby, gelombang kelvin, dan dorongan massa udara kering dari wilayah selatan.
"Gelombang ekuatorial rossby teridentifikasi aktif di wilayah Banten, Lampung, Kalimantan Utara, Sulawesi bagian utara, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat," ujarnya dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Senin,
Maria menuturkan gelombang kelvin teridentifikasi aktif di wilayah Sumatra bagian tengah. Hal itu dapat memicu terjadinya peningkatan aktivitas pertumbuhan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut.
Fenomena dorongan massa udara kering dari belahan bumi selatan mampu mengangkat uap air basah di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembap yang dapat mendorong pertumbuhan awan hujan terdapat di wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Sulawesi.
Dari hasil analisis dan prognosis peta angin, daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin yang berpotensi terjadi pertumbuhan awan hujan terdapat di sebagian besar wilayah Sumatra, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung.
Kemudian Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi bagian utara dan tengah, wilayah Maluku, Maluku Utara, sebagian besar Papua, dan Papua Barat.
Berdasarkan prakiraan BMKG di Pulau Sumatra, hujan ringan hingga sedang berpotensi mengguyur Medan, Tanjung Pinang, Jambi, Palembang, Bandar Lampung, dan Bengkulu. Sedangkan, hujan yang disertai petir berpotensi mengguyur Pangkal Pinang.
Cuaca berawan hingga cerah berawan diprakirakan terjadi di Banda Aceh dan Padang, serta kabut di Pekanbaru.
Di Pulau Jawa cuaca berawan hingga cerah berawan berpotensi terjadi di Jakarta, Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya. Adapun hujan ringan diprediksi hanya turun di Serang dan Semarang.
Kepulauan Sunda Kecil umumnya cerah berawan, kecuali Denpasar yang diprakirakan turun hujan ringan.
Di Pulau Kalimantan, cuaca berkabut hanya di Tanjung Selor. Sedangkan, hujan ringan terjadi di Palangka Raya dan Samarinda. Lalu, hujan yang disertai petir berpotensi mengguyur Pontianak dan Banjarmasin.
Di Pulau Sulawesi cuaca berawan hanya di Makassar. Sementara itu, hujan ringan hingga sedang terjadi di Gorontalo, Palu, Kendari, dan Manado, serta hujan lebat di Mamuju.
Mayoritas kota besar di wilayah timur Indonesia juga diprakirakan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, yaitu Manokwari, Ternate, dan Jayapura. Cuaca berawan hanya berpotensi menyelimuti Ambon.
Lebih lanjut Maria menyampaikan bahwa prediksi angin permukaan di Indonesia umumnya masih bertiup dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan berkisar antara 10 hingga 40 kilometer per jam.
Dia mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi angin kencang di atas 50 kilometer per jam yang diprakirakan terjadi di wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, dan Papua.
Prakiraan suhu secara umum berkisar antara 19 sampai 33 derajat Celcius dengan kelembapan udara rentang 50 sampai 100 persen.
"Tinggi gelombang laut di perairan Indonesia secara umum berkisar antara 0,5 hingga 2,5 meter. Namun, perlu diwaspadai gelombang 2,5 hingga 4 meter yang diperkirakan terjadi di Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Tengah hingga selatan Bali," pungkas Maria.
Prakirawan BMKG Maria Klaudiana mengatakan hujan tersebut terjadi akibat pengaruh gelombang rossby, gelombang kelvin, dan dorongan massa udara kering dari wilayah selatan.
"Gelombang ekuatorial rossby teridentifikasi aktif di wilayah Banten, Lampung, Kalimantan Utara, Sulawesi bagian utara, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat," ujarnya dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Senin,
Maria menuturkan gelombang kelvin teridentifikasi aktif di wilayah Sumatra bagian tengah. Hal itu dapat memicu terjadinya peningkatan aktivitas pertumbuhan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut.
Fenomena dorongan massa udara kering dari belahan bumi selatan mampu mengangkat uap air basah di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembap yang dapat mendorong pertumbuhan awan hujan terdapat di wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Sulawesi.
Dari hasil analisis dan prognosis peta angin, daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin yang berpotensi terjadi pertumbuhan awan hujan terdapat di sebagian besar wilayah Sumatra, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung.
Kemudian Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi bagian utara dan tengah, wilayah Maluku, Maluku Utara, sebagian besar Papua, dan Papua Barat.
Berdasarkan prakiraan BMKG di Pulau Sumatra, hujan ringan hingga sedang berpotensi mengguyur Medan, Tanjung Pinang, Jambi, Palembang, Bandar Lampung, dan Bengkulu. Sedangkan, hujan yang disertai petir berpotensi mengguyur Pangkal Pinang.
Cuaca berawan hingga cerah berawan diprakirakan terjadi di Banda Aceh dan Padang, serta kabut di Pekanbaru.
Di Pulau Jawa cuaca berawan hingga cerah berawan berpotensi terjadi di Jakarta, Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya. Adapun hujan ringan diprediksi hanya turun di Serang dan Semarang.
Kepulauan Sunda Kecil umumnya cerah berawan, kecuali Denpasar yang diprakirakan turun hujan ringan.
Di Pulau Kalimantan, cuaca berkabut hanya di Tanjung Selor. Sedangkan, hujan ringan terjadi di Palangka Raya dan Samarinda. Lalu, hujan yang disertai petir berpotensi mengguyur Pontianak dan Banjarmasin.
Di Pulau Sulawesi cuaca berawan hanya di Makassar. Sementara itu, hujan ringan hingga sedang terjadi di Gorontalo, Palu, Kendari, dan Manado, serta hujan lebat di Mamuju.
Mayoritas kota besar di wilayah timur Indonesia juga diprakirakan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, yaitu Manokwari, Ternate, dan Jayapura. Cuaca berawan hanya berpotensi menyelimuti Ambon.
Lebih lanjut Maria menyampaikan bahwa prediksi angin permukaan di Indonesia umumnya masih bertiup dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan berkisar antara 10 hingga 40 kilometer per jam.
Dia mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi angin kencang di atas 50 kilometer per jam yang diprakirakan terjadi di wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, dan Papua.
Prakiraan suhu secara umum berkisar antara 19 sampai 33 derajat Celcius dengan kelembapan udara rentang 50 sampai 100 persen.
"Tinggi gelombang laut di perairan Indonesia secara umum berkisar antara 0,5 hingga 2,5 meter. Namun, perlu diwaspadai gelombang 2,5 hingga 4 meter yang diperkirakan terjadi di Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Tengah hingga selatan Bali," pungkas Maria.