Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan 12 provinsi agar mewaspadai dampak potensi diguyur hujan berintensitas deras pada Minggu.
Dilansir dari laman BMKG di Jakarta, Minggu,
ke-12 provinsi yang mesti mewaspadai dampak hujan deras yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo.
Kemudian, sebagian besar daerah di Provinsi Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua Pegunungan.
Selain hujan lebat, BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai turunnya hujan deras yang disertai petir dan kilat di sejumlah daerah, yakni di Banjarmasin, Samarinda, Mamuju, Manado, dan Kota Gorontalo yang diprakirakan terjadi pada Minggu siang-sore.
Sebelumnya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan potensi hujan di sejumlah wilayah Indonesia yang masih tinggi bisa saja terjadi, meskipun sebenarnya sudah mulai memasuki musim kemarau.
Menurut dia potensi peningkatan hujan dipicu oleh adanya beberapa dinamika atmosfer yang masih aktif berada di wilayah Indonesia, yakni fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang ekuatorial Rossby Kelvin, hingga pola sirkulasi siklonik dan potensi pembentukan daerah belokan dan perlambatan angin.
Kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut diprakirakan tim meteorologi BMKG dapat menimbulkan potensi hujan berintensitas sedang-lebat yang disertai kilat/petir angin kencang.
BMKG menilai kondisi demikian bisa juga menimbulkan dampak cuaca ekstrem kebencanaan hidro-meteorologi yang meliputi banjir, banjir bandang, banjir lahar hujan, tanah longsor dan seterusnya, meskipun di saat yang bersamaan Indonesia mulai dilanda musim kemarau kering pada medio bulan Juni – September 2024.
Dilansir dari laman BMKG di Jakarta, Minggu,
ke-12 provinsi yang mesti mewaspadai dampak hujan deras yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo.
Kemudian, sebagian besar daerah di Provinsi Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua Pegunungan.
Selain hujan lebat, BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai turunnya hujan deras yang disertai petir dan kilat di sejumlah daerah, yakni di Banjarmasin, Samarinda, Mamuju, Manado, dan Kota Gorontalo yang diprakirakan terjadi pada Minggu siang-sore.
Sebelumnya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan potensi hujan di sejumlah wilayah Indonesia yang masih tinggi bisa saja terjadi, meskipun sebenarnya sudah mulai memasuki musim kemarau.
Menurut dia potensi peningkatan hujan dipicu oleh adanya beberapa dinamika atmosfer yang masih aktif berada di wilayah Indonesia, yakni fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang ekuatorial Rossby Kelvin, hingga pola sirkulasi siklonik dan potensi pembentukan daerah belokan dan perlambatan angin.
Kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut diprakirakan tim meteorologi BMKG dapat menimbulkan potensi hujan berintensitas sedang-lebat yang disertai kilat/petir angin kencang.
BMKG menilai kondisi demikian bisa juga menimbulkan dampak cuaca ekstrem kebencanaan hidro-meteorologi yang meliputi banjir, banjir bandang, banjir lahar hujan, tanah longsor dan seterusnya, meskipun di saat yang bersamaan Indonesia mulai dilanda musim kemarau kering pada medio bulan Juni – September 2024.