Palu (ANTARA) - Kantor pencarian dan pertolongan (Kansar) atau Basarnas Palu Sulawesi Tengah menggelar latihan gabungan pencarian dan pertolongan bersama dengan stakeholder atau pemangku kepentingan setempat terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
"Latihan ini tidak lepas dari antisipasi bersama dalam menghadapi kemungkinan bencana yang mungkin terjadi di wilayah Sulawesi Tengah atau di Kota Palu," kata Direktur Operasi Basarnas RI Edy Prakoso di Palu, Selasa.
Ia mengemukakan, tindakan SAR merupakan usaha untuk melakukan pencarian, pertolongan, dan penyelamatan terhadap keadaan darurat yang dialami baik manusia maupun harta benda yang berharga lainnya.
Karena itu, katanya, latihan bersama ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan seluruh pihak dalam pelaksanaan penyelamatan apabila terjadi bencana, khususnya di wilayah perairan.
Menurut dia, latihan gabungan ini juga untuk meningkatkan sinergi seluruh potensi SAR dalam penyelenggaraan operasi SAR di perairan Teluk Palu, Sulteng, dengan mewujudkan "Semangat Quick Action Satu Jiwa Satu Rasa".
"Kita tidak mengharapkan bencana, tapi ini sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan seluruh pemangku kepentingan terkait, sehingga nantinya mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa untuk mewujudkan pelayanan SAR yang optimal kepada masyarakat, dibutuhkan koordinasi dan sinergisitas antara stakeholder terkait, khususnya dalam pemenuhan sumber daya manusia dan fasilitas serta sarana prasarana SAR.
Latihan ini melibatkan 70 orang baik dari Kantor SAR Palu maupun potensi SAR lainnya, seperti TNI dan Polri, BMKG, KSOP, Dinas Kesehatan, dan lainnya.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, dengan para peserta mendapatkan materi subtansi Basarnas, manajemen SAR, dan manajemen Posko SAR pada hari pertama. Kemudian, simulasi pelatihan kecelakaan kapal pada hari kedua.