Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan bahwa Pemilu 2024 harus menjadi kritik dan autokritik proses demokrasi di Indonesia.
Saat menyampaikan pidato pengantar Sidang Bersama DPR dan DPD di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat, Puan menjelaskan bahwa Pemilu 2024 telah berakhir dan rakyat telah menilai serta memilih pemimpin mereka.
Terlepas dari apa pun hasilnya, ia mengatakan pesta demokrasi tersebut harus dicermati kembali untuk menjadi kritik yang membangun ke depan.
“Pengalaman demokrasi sudah panjang. Pemilu telah dilaksanakan berkali-kali, bahkan sebelum era reformasi, pemilu juga sudah dilaksanakan, dan rakyat juga memberikan pilihannya melalui pemilu. Apakah pemilu saat itu memenuhi syarat-syarat pemilu yang bebas, jujur, dan adil?” kata dia.
Menurut Puan, pemilu yang berkualitas tidak dapat hanya berdasarkan partisipasi rakyat dalam memilih, tetapi juga harus dinilai dari kebebasan rakyat dalam memilih, yaitu apakah rakyat dapat memilih dengan bebas, jujur, adil, tanpa paksaan, tanpa dikendalikan, dan tanpa rasa takut.
Ia mengatakan dalam berdemokrasi, rakyat tidak pernah berkuasa dan rakyat hanya menentukan siapa yang akan berkuasa. Dengan demikian, demokrasi sejatinya adalah memberi jalan agar kekuasaan dapat digunakan untuk mengatur bangsa dan negara demi memberikan hidup sejahtera bagi rakyatnya.
Akan tetapi, kata Puan, demokrasi dapat juga berjalan pada arah yang salah, yaitu demokrasi yang tidak menjalankan kedaulatan rakyat.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga nilai demokrasi di Indonesia.
“Kita semua memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga dan menciptakan demokrasi yang berkualitas, semakin maju, beradab, dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” ucapnya.
Sidang Tahunan 2024 digelar dengan tema Nusantara Baru, Indonesia Maju yang terdiri dari Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, dan Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2024-2025.
Dalam Sidang Tahunan MPR RI-Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan menyampaikan laporan kinerja lembaga-lembaga negara, dan sekaligus pidato kenegaraan dalam rangka HUT Ke-79 RI.
Selanjutnya, dalam Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2024-2025, Presiden Jokowi akan menyampaikan pidato dalam rangka Pengantar/Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025 beserta Nota Keuangan.
Saat menyampaikan pidato pengantar Sidang Bersama DPR dan DPD di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat, Puan menjelaskan bahwa Pemilu 2024 telah berakhir dan rakyat telah menilai serta memilih pemimpin mereka.
Terlepas dari apa pun hasilnya, ia mengatakan pesta demokrasi tersebut harus dicermati kembali untuk menjadi kritik yang membangun ke depan.
“Pengalaman demokrasi sudah panjang. Pemilu telah dilaksanakan berkali-kali, bahkan sebelum era reformasi, pemilu juga sudah dilaksanakan, dan rakyat juga memberikan pilihannya melalui pemilu. Apakah pemilu saat itu memenuhi syarat-syarat pemilu yang bebas, jujur, dan adil?” kata dia.
Menurut Puan, pemilu yang berkualitas tidak dapat hanya berdasarkan partisipasi rakyat dalam memilih, tetapi juga harus dinilai dari kebebasan rakyat dalam memilih, yaitu apakah rakyat dapat memilih dengan bebas, jujur, adil, tanpa paksaan, tanpa dikendalikan, dan tanpa rasa takut.
Ia mengatakan dalam berdemokrasi, rakyat tidak pernah berkuasa dan rakyat hanya menentukan siapa yang akan berkuasa. Dengan demikian, demokrasi sejatinya adalah memberi jalan agar kekuasaan dapat digunakan untuk mengatur bangsa dan negara demi memberikan hidup sejahtera bagi rakyatnya.
Akan tetapi, kata Puan, demokrasi dapat juga berjalan pada arah yang salah, yaitu demokrasi yang tidak menjalankan kedaulatan rakyat.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga nilai demokrasi di Indonesia.
“Kita semua memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga dan menciptakan demokrasi yang berkualitas, semakin maju, beradab, dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” ucapnya.
Sidang Tahunan 2024 digelar dengan tema Nusantara Baru, Indonesia Maju yang terdiri dari Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, dan Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2024-2025.
Dalam Sidang Tahunan MPR RI-Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan menyampaikan laporan kinerja lembaga-lembaga negara, dan sekaligus pidato kenegaraan dalam rangka HUT Ke-79 RI.
Selanjutnya, dalam Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2024-2025, Presiden Jokowi akan menyampaikan pidato dalam rangka Pengantar/Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025 beserta Nota Keuangan.