Pakistan akan dapat bantuan tahunan ADB Rp30,6T untuk proyek iklim

id Pakistan,bantuan ADB,proyek iklim,proyek infrastruktur,kerusakan pasca banjir besar 2022

Pakistan akan dapat bantuan tahunan ADB Rp30,6T untuk proyek iklim

Bank Pembangunan Asia (ADB) pada Selasa (17/9/2024) akan memberikan bantuan sebesar 2 miliar dolar AS (sekitar Rp30,6 triliun) per tahun kepada Pakistan selama tiga tahun ke depan untuk mendukung pengembangan infrastruktur dan proyek-proyek yang tahan terhadap perubahan iklim. /ANTARA/Anadolu/py

Karachi, Pakistan (ANTARA) - Bank Pembangunan Asia (ADB) akan memberikan bantuan sebesar dua miliar dolar AS (sekitar Rp30,6 triliun) per tahun kepada Pakistan selama tiga tahun ke depan untuk mendukung pengembangan infrastruktur dan proyek-proyek yang tahan terhadap perubahan iklim, kata presiden bank tersebut pada Selasa (17/9).

Dalam pertemuan dengan Presiden Pakistan Asif Zardari di Islamabad, Presiden ADB Masatsugu Asakawa menyoroti bahwa Pakistan sedang menghadapi dampak parah dari perubahan iklim, termasuk mencairnya gletser yang semakin cepat.

Presiden ADB menegaskan kembali komitmen bank tersebut untuk mengatasi tantangan-tantangan ini.

"Pakistan menghadapi kenyataan parah akibat perubahan iklim, dan kami berkomitmen untuk membantu mengurangi dampak tersebut," ujar Asakawa dalam pernyataan yang dirilis oleh Kantor Presiden.

Dana tersebut akan diarahkan untuk meningkatkan ketahanan iklim dan memperbaiki infrastruktur, mendukung pemulihan negara dari bencana alam yang menghancurkan baru-baru ini.

Presiden Zardari menekankan kebutuhan mendesak Pakistan akan pembiayaan iklim, dengan menyebut banjir besar tahun 2022 yang secara signifikan merusak ekonomi negara, sektor pertanian, dan infrastruktur.

Ia mengapresiasi bantuan berkelanjutan dari ADB, terutama setelah banjir yang menyebabkan kehancuran luas tersebut.

Banjir tahun 2022, yang digambarkan sebagai bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya, menewaskan 1.700 orang, berdampak pada 33 juta jiwa, dan menyebabkan kerugian diperkirakan mencapai 30 miliar dolar AS (sekitar Rp460 triliun) di sejumlah provinsi, termasuk kerusakan besar pada lahan pertanian, jalan, dan sekolah.

Meski memperoleh janji bantuan dari komunitas internasional, Pakistan baru menerima 10,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 167,3 triliun) dari 30 miliar dolar AS (Rp460 triliun) yang dibutuhkan untuk rekonstruksi pasca-banjir, menurut laporan terbaru dari Komite Kebijakan dan Strategi serta Dewan Pengawas.

Kekurangan 19,1 miliar dolar AS (sekitar Rp293,1 triliun) itu telah memperlambat upaya rehabilitasi daerah-daerah yang terdampak banjir.

Zardari menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan berkelanjutan dari ADB, menekankan pentingnya kontribusi mereka dalam membantu Pakistan mengatasi tantangan ekonomi dan lingkungan yang dihadapinya.

Sumber: Anadolu-OANA