Morowali, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Bupati Morowali Iksan Baharuddin Abdul Rauf memutuskan untuk menghentikan penyaluran Dana Daerah dalam Anggaran Pemerintah Daerah (APBD) 2025 guna memastikan alokasi anggaran lebih tepat sasaran.
"Setelah kami lakukan pengecekan, saya putuskan semua anggaran dalam bentuk tanggung jawab khusus Dana Daerah tidak akan dikucurkan, kecuali melalui satu pintu dengan koordinasi langsung bersama Bupati,” kata Iksan dalam rapat bersama organisasi perangkat daerah (OPD) di Morowali, Jumat.
Menurut dia, berdasarkan temuan di lapangan, banyak dana daerah yang tidak teralokasi secara efektif untuk kepentingan masyarakat.
Oleh karena itu, Iksan meminta setiap OPD membentuk tim khusus guna mengevaluasi dan mendiskusikan penggunaan anggaran sebelum dicairkan.
Bupati menegaskan bahwa kebijakan ini bukan bertujuan memangkas atau meniadakan anggaran, tetapi untuk memastikan penggunaannya lebih optimal.
Menurut dia, keputusan ini diambil agar alokasi anggaran daerah lebih tepat sasaran dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
"Kenapa dana daerah distop? Karena saya prihatin melihat data yang ada tidak sesuai dengan kondisi di lapangan, maupun dengan rencana pembangunan yang kita inginkan. Kita ingin anggaran ini benar-benar tersalurkan dengan," ujarnya.
Meski menghentikan penyaluran Dana Daerah, Iksan menegaskan bahwa kebijakan ini tidak berlaku untuk anggaran yang bersifat operasional, termasuk Dana Alokasi Khusus (DAK), gaji pegawai, serta dana darurat (emergency fund).
"Untuk itu, semua pelaku anggaran harus menyiapkan satu perwakilan untuk bergabung dalam tim evaluasi yang akan didampingi oleh para asisten,” ujarnya.