Mahasiswa PPG berikan pelatihan ke UMKM bawang goreng di Wombo

id Kabupaten Donggala ,Desa Wombo Kalonggo ,UMKM ,Bawang Goreng ,Mahasiswa PPG Bahasa Inggris

Mahasiswa PPG berikan pelatihan ke UMKM bawang goreng di Wombo

Sejumlah masyarakat di Desa Wombo Kalonggo sedang mengupas bawang untuk selanjutnya diolah menjadi bawang goreng, Sabtu (15/3/2025).(ANTARA/Moh Salam)

Donggala, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Bahasa Inggris Kelas B kelompok 3 gelombang 2 tahun 2024 Universitas Tadulako memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bawang goreng di Desa Wombo Kalonggo, Kabupaten Donggala untuk meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

"Ini salah satu kegiatan proyek kepemimpinan bertajuk Wombo Berdaya dalam optimalisasi usaha dan studi terpadu di Desa Wombo Kalonggo, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, " kata Ketua Kelompok Proyek Kepemimpinan Nur Rabiatul Adawiat di Donggala, Sabtu.

Ia mengemukakan dalam proyek kepemimpinan itu berkolaborasi serta melibatkan pemerintah desa Wombo Kalonggo dan SDN 10 Tanantovea untuk memberikan edukasi baik kepada masyarakat setempat maupun peserta didik di sekolah tersebut.

"Tujuan kegiatan ini guna membantu pengembangan identitas usaha bawang goreng serta membantu pelaku UMKM dalam pembuatan kemasan dan promosi produk ke pasaran," ucapnya.

Ia menuturkan salah satu alasan memilih Desa Wombo Kalonggo sebagai lokasi proyek kepemimpinan karena sebagian besar masyarakat di wilayah itu memiliki UMKM bawang goreng yang perlu dikembangkan.

Selain itu masih kurangnya identitas usaha dan strategi pemasaran pada UMKM bawang goreng di Desa Wombo Kalonggo.

"Harapannya dengan pelatihan dan sosialisasi ini dapat meningkatkan daya saing dan pendapatan serta membantu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar," sebutnya.

Menurut dia, manfaat lainnya dapat menjadi contoh pengembangan UMKM dan pendidikan non formal bagi Desa Wombo Kalonggo. "Pada intinya mendorong pertumbuhan ekonomi dan kualitas SDM di wilayah tersebut, " ujarnya.

Nur menyebutkan dalam proyek kepemimpinan itu turut memberikan sejumlah solusi pendampingan yang dilakukan kepada pelaku UMKM di desa itu.

"Solusi pendampingan seperti penataan nama usaha UMKM menjadi Bawang Goreng Putri Kaili milik ibu Kasmida dan pembuatan logo maupun stiker kemasan, sehingga memudahkan dalam proses pemasaran ke depannya," katanya.

Ia menjelaskan kelompoknya juga akan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait strategi pemasaran dengan memanfaatkan media sosial.

"Selama ini kan masyarakat ini masih secara manual membawa hasil produksinya secara massal ke pasar tanpa adanya label, ke depan kami ingin meningkatkan jumlah pendapatan masyarakat Desa Wombo Kalonggo dengan adanya label dan kemasannya," tuturnya.

Sementara itu Kepala Desa Wombo Kalonggo Zulfikar mengapresiasi kegiatan dan program mahasiswa PPG Bahasa Inggris yang bersama-sama membantu mengembangkan UMKM bawang goreng di desa tersebut.

"Kegiatan ini merupakan terobosan di desa kami untuk melakukan pendampingan terhadap pelaku UMKM khususnya usaha bawang goreng," kata dia.

Ia menjelaskan salah satu kendala pelaku UMKM di desa itu terkait pemasaran hasil produksi bawang goreng itu. "Memang salah satu kendala kami adalah pada bagian pemasaran, sehingga masing-masing UMKM ini membawa sendiri hasil produksinya ke pasar mencari pelanggan," sebutnya.

Zulfikar berharap ke depan ada perhatian dari pemerintah daerah dalam jangka panjang terkait pengembangan bawang goreng di Desa Wombo Kalonggo.

"Selama ini kendala kami ada pada bagian pemasaran dan pendanaan, sehingga harapannya ada upaya dan dukungan semua pihak dalam pengembangan dan meningkatkan hasil penjualan bawang goreng itu," ujarnya.

Mahasiswa PPG Bahasa Inggris kelas B kelompok 3 Universitas Tadulako saat memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku UMKM bawang goreng di Desa Wombo Kalonggo, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Sabtu (15/3/2025). (ANTARA/Moh Salam)