Pemkab Donggala berikan akses warga guna dapatkan pangan berkualitas

Donggala (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala, Sulawesi Tengah melalui Dinas Ketahanan Pangan setempat memberikan akses kepada masyarakat di daerah itu untuk mendapatkan harga pangan yang terjangkau dan berkualitas melalui Gerakan Pangan Murah (GPM).

Bupati Donggala Vera Elena Laruni mengatakan gerakan pangan murah ini merupakan bentuk dukungan pemerintah daerah agar masyarakat bisa mengakses pangan dengan harga yang wajar.

"Harapannya ke depan pelaksanaan GPM ini dapat terlaksana lebih banyak lagi di setiap kecamatan di Kabupaten Donggala sehingga masyarakat bisa memperoleh akses yang lebih luas lagi terhadap pangan murah dan berkualitas," kata Vera di Banawa, Kamis.

Ia mengemukakan pada GPM itu menyediakan berbagai komoditas pangan yang sudah disubsidi oleh pemerintah daerah seperti beras, gula dan minyak goreng.

"Komoditas pangan lainnya yakni cabai rawit merah, bawang merah, bawang putih, telur ayam ras dan tepung terigu semuanya dijual di bawah harga pasar atau lebih murah," ucapnya.

Ia menuturkan pelaksanaan gerakan pangan murah itu sebagai salah satu upaya pemerintah daerah untuk mendukung suksesnya pencapaian tujuan stabilisasi pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi daerah.

"GPM ini nantinya bisa menekan laju inflasi di Donggala dan semua harga pangan tetap stabil baik di tingkat produsen maupun konsumen serta meningkatkan keterjangkauan daya beli pangan pokok bagi masyarakat," sebutnya.

Gerakan pangan murah menjual berbagai bahan pokok seperti beras SPHP Rp60 ribu per kilogram, beras premium Rp125 ribu per kilogram, telur ayam Rp48 ribu per rak, bawang merah Rp35 ribu per kilogram, bawang putih Rp35 ribu per kilogram, minyak goreng Rp36 ribu per 2 liter.

"Pelaksanaan kegiatan ini menyasar 15 kecamatan di Kabupaten Donggala kecuali Pinembani dan selama Ramadhan ini GPM dilakukan pada tiga titik yakni Kelurahan Kabonga Kecil, Boya dan Ganti Kecamatan Banawa," ujarnya.

Menurut dia, program GPM kali ini mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Sulteng yang digunakan untuk membantu pengadaan bahan pangan.