Lapas Kelas IIA Palu usulkan remisi Idul Fitri untuk 603 warga binaan

id Kota Palu,Sulawesi Tengah,Lapas Palu,Kanwil Kemenkum,Remisi Idul Fitri

Lapas Kelas IIA Palu usulkan remisi Idul Fitri untuk 603 warga binaan

Ilustrasi - Seorang narapidana tengah dilakukan oleh pemeriksaan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan kelas III A Palu. (ANTARA/HO- Lapas Perempuan Palu)

Palu (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Palu, Sulawesi Tengah, mengusulkan remisi khusus atau pengurangan masa pidana pada momentum Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah untuk 603 warga binaan.

"Remisi khusus ini merupakan bentuk penghargaan atas perilaku baik yang ditunjukkan oleh para warga binaan selama menjalani masa pidana di Lapas Palu," kata Kepala Lapas Kelas II A Palu Makmur di Kota Palu, Senin.

Ia menuturkan remisi itu hanya diberikan kepada warga binaan yang beragama Islam dan telah memenuhi persyaratan administratif serta substantif sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Tentunya remisi adalah hak bagi setiap warga binaan yang telah memenuhi syarat yakni telah menjalani pidana minimal enam bulan," ucapnya.


Ia mengemukakan melalui pemberian remisi tersebut dapat memberikan motivasi kepada WBP di Lapas Palu untuk tetap menjaga perilaku selama menjalani masa hukuman.

"Untuk besaran remisi yang diusulkan bervariasi mulai dari 15 hari hingga 2 bulan, tergantung pada masa hukuman yang telah dijalani dan tingkat kepatuhan warga binaan tersebut," sebutnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah Bagus Kurniawan menjelaskan program pemberian remisi itu mencerminkan komitmen pihaknya untuk terus mendukung proses reintegrasi sosial warga binaan khususnya di Lapas Palu.

"Program ini bertujuan mempersiapkan mereka agar mampu kembali ke masyarakat dengan bekal yang lebih baik di masa mendatang," katanya.

Ia menjelaskan semua WBP di Lapas Palu bisa semakin termotivasi untuk menjalani masa tahanan dengan lebih produktif.

"Harapannya para WBP ini dapat mengubah perilaku menjadi lebih baik lagi dan disiplin dalam hidup bersama-sama," ujarnya.