Sigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan setempat menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kecamatan Dolo sebagai upaya menjaga harga dan pasokan bahan pangan di daerah itu menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
"Jadi kegiatan GPM kali ini bekerjasama dengan beberapa pelaku usaha dan distributor di Sulawesi Tengah," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sigi Akib Ponulele di Dolo, Rabu.
Ia mengemukakan kegiatan pangan murah itu menyediakan sejumlah komoditas seperti beras lokal dari petani setempat sebanyak 500 kilogram, beras premium dan beras SPHP masing-masing sebanyak 1 ton, Minyakita sebanyak 1.000 liter, gula pasir 1.000 kilogram, minyak premium sebanyak 350 liter, bawang merah 100 kilogram, bawang putih 100 kilogram dan telur 1.000 rak.
"Pemerintah daerah memberikan subsidi sebesar 25 persen untuk kegiatan gerakan pangan murah kali ini sehingga harganya di bawah harga pasar," ucapnya.
Ia menuturkan pihaknya akan membangun komunikasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat sehingga kegiatan pasar murah dan gerakan pangan murah dapat dikolaborasikan.
"Ke depan kolaborasi antara Dinas Ketahanan Pangan dan Disperindag ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya untuk bahan pokok yang dijual pada pasar murah maupun gerakan pangan murah di Kabupaten Sigi," sebutnya.
Akib menambahkan pangan murah untuk tahun 2025 sudah dilakukan sebanyak dua kali yakni menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
"Ada perintah Bupati Sigi agar satu kali lagi sebelum Idul Fitri untuk pelaksanaan GPM di Kecamatan Kinovaro, tentunya kami usahakan sebelum lebaran ini paling lambat H-1 kita laksanakan GPM di Kinovaro," ujarnya.
Ia menjelaskan agar masyarakat di Kabupaten Sigi dapat memanfaatkan gerakan pangan murah yang diinisiasi oleh Dinas Ketahanan Pangan tersebut.
"Harapannya kegiatan GPM ini dimanfaatkan masyarakat dengan membeli bahan pokok sesuai dengan kebutuhan agar masyarakat lainnya juga bisa mendapatkan pangan dengan harga murah," katanya.
Diketahui sebanyak sembilan komoditas dijual dalam gerakan pangan murah itu seperti beras SPHP ukuran 5 kilogram Rp60 ribu, beras lokal ukuran 5 kilogram Rp55 ribu, beras premium merek Setra Ramos ukuran 5 kilogram Rp60 ribu, telur ayam ras Rp45 ribu per rak dan Minyakita Rp12.500 per liter.
Selain itu komoditas lainnya yang mendapatkan subsidi dari pemerintah daerah seperti bawang merah Rp28 ribu per kilogram, gula pasir Rp14.500 per kilogram, bawang putih Rp36 ribu per kilogram dan minyak goreng Seira Rp15 ribu per liter.
Sementara itu Bupati Sigi Moh Rizal Intjenae menjelaskan gerakan pangan murah merupakan langkah nyata pemerintah daerah dalam membantu masyarakat menghadapi lonjakan harga bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri.
"Tentunya kehadiran pemerintah daerah ini menunjukkan sinergi dalam upaya menstabilkan harga bahan pokok demi kesejahteraan masyarakat," kata Rizal.
Menurut dia, program GPM salah satu tujuannya guna menekan harga bahan pokok yang cenderung mengalami kenaikan menjelang hari besar keagamaan khususnya Hari Raya Idul Fitri.
"Tujuan utama dari pangan murah ini untuk membantu masyarakat, khususnya mereka yang kurang mampu agar dapat membeli bahan pokok dengan harga lebih terjangkau," sebutnya.
Ia memastikan bahan pokok yang dibeli oleh masyarakat benar-benar digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, bukan untuk dijual kembali oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Dengan adanya GPM ini bisa membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang lebih stabil dan terjangkau, sehingga dapat meringankan beban ekonomi menjelang Hari Raya Idul Fitri," tuturnya.
