Sigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah terus melakukan pembangunan infrastruktur di Kawasan Danau Lindu, Kecamatan Lindu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah itu.
Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta di Lindu, Jumat, mengatakan salah satu upaya peningkatan perekonomian di wilayah kawasan Danau Lindu adalah dengan kegiatan Festival Danau Lindu (FDL) yang berpusat di Desa Tomado, Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
"Festival ini sudah kelima kalinya sejak tahun 2009, 2010, 2013, 2023 dan tahun 2024, serta di masa pemerintahan kami bersama Samuel Yansen Pongi memiliki niat bahwa festival ini harus terus dilakukan setiap tahunnya dengan syarat pemerintah daerah wajib menyiapkan sarana dan prasarana yang ada seperti infrastruktur jalan, listrik dan lain sebagainya," kata Irwan Lapatta.
Ia mengemukakan upaya pemerintah daerah untuk menyediakan sarana prasarana di Kecamatan Lindu tidak mudah dan hingga saat ini terus berproses.
Menurutnya untuk penyelenggaraan Festival Danau Lindu tahun ini terdapat peningkatan cukup signifikan dari festival sebelumnya.
"Tahun 2023 pemerintah daerah sudah mengusulkan Festival Danau Lindu agar masuk di agenda kalender Nasional, Alhamdulillah bulan Februari 2024 kegiatan FDL sudah ditetapkan dalam kalender nasional sehingga tahun ini sudah menjadi kalender nasional," ucapnya.
Kata dia, dengan ditetapkannya Festival Danau Lindu sebagai agenda dalam kalender Nasional sehingga membuat perekonomian masyarakat dan para pelaku Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) meningkat.
"Harapannya dengan masuk dalam agenda kalender Nasional tidak hanya menjadi ruang biasa saja tapi menjadi pusat perekonomian," sebutnya.
Irwan menyebutkan rencana sejumlah pembangunan infrastruktur tahun 2025 mendatang sebagai mendukung Festival Danau Lindu yaitu panggung utama dan panggung penonton permanen, gedung pertemuan dan gudang.
"Tahun ini pemerintah daerah sudah memasukkan rencana desain perencanaan sehingga pembuatan panggung permanen, tempat penonton permanen, kawasan untuk persiapan gedung pertemuan dan kawasan gudang ditargetkan dibangun mulai tahun 2025," ujarnya.
Untuk gudang itu nantinya menjadi tempat penyimpanan alat-alat seperti alat kesenian yang sudah dihibahkan kepada Dewan Kesenian Kabupaten Sigi.
"Semoga pada Festival Danau Lindu ke depan untuk alat musik itu sudah menggunakan alat sendiri yang nantinya diserahkan kepada pihak kecamatan untuk pengelolaannya," kata dia.
Ia menjelaskan pelaksanaan FDL dari tahun ke tahun semakin membaik pasca dilakukan evaluasi rutin dari pemerintah daerah.
"Pada intinya Festival Danau Lindu tahun ini sudah semakin baik dari pada tahun sebelumnya serta semua pembangunan infrastruktur di Kawasan Danau Lindu terus berproses termasuk akses jalan," tuturnya.
Diketahui Danau lindu atau kawasan enklave lindu merupakan bagian dari Kawasan Cagar Biosfer Taman Nasional Lore Lindu, yang luasnya mencapai 34,88 km² dengan kedalaman rata-rata 38 meter dan berada di ketinggian sekitar 1.000 mdpl.
Kawasan Lindu kaya akan keanekaragaman hayati dan kearifan budaya.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disarekraf) bahwa tingkat kunjungan wisatawan nusantara ke Provinsi Sulawesi Tengah mencapai 5 juta orang lebih tahun 2023.