Pemkab Sigi tingkatkan pendapatan ekonomi petani kopi di daerah itu

id Kabupaten Sigi ,Sulawesi Tengah ,Festival Kopi ,Bupati Sigi ,Irwan Lapatta

Pemkab Sigi tingkatkan pendapatan ekonomi petani kopi di daerah itu

Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta bersama Direktur Pengembangan Produk Unggulan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (DDTT) Fachri saat menghadiri Festival Kopi di Desa Wayu, Kecamatan Marawola Barat, Jumat (20/12/2024). (ANTARA/Moh Salam)

Sigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah, meningkatkan pendapatan ekonomi para petani kopi di daerah itu dengan memperkenalkan produk kopi lokal ke tingkat Nasional dan Internasional.

"Salah satu cara memperkenalkan Kopi Sigi ini melalui kegiatan Festival Kopi sehingga harapannya pertama adalah menggairahkan kembali para petani kopi yang ada di Kabupaten Sigi khususnya Marawola Barat," kata Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta di Desa Wayu, Sabtu (21/12/2024).

Ia mengemukakan, kegiatan festival kopi tersebut juga bertujuan untuk memperkenalkan kopi Sigi ke mancanegara minimal lewat penggiat kopi dari Jawa dan Sumatera.

"Dalam festival ini tentunya pemerintah daerah sedang merancang MoU guna pasar penjualan kopi dari masyarakat Sigi baik Kopi Arabica dari Marawola Barat, Robusta di wilayah Kulawi Raya dan Palolo sehingga setelah ada MoU ini maka akan ada nilai ekonomi yang baik untuk para petani kopi setempat," ucapnya.

Festival kopi tersebut adalah langkah strategis untuk mendorong semangat para petani kopi serta memperkuat posisi kopi lokal Sigi di pasar yang lebih luas.

"Kami ingin memperkenalkan berbagai rasa dan varian kopi daerah ini seperti Kopi Arabika dan Robusta dari wilayah Lindu, Kulawi, Palolo dan Dombu Marawola Barat," sebutnya.

Ia menjelaskan, festival kopi tidak hanya sekadar menjadi ajang promosi tetapi juga sebagai wadah edukasi, komunikasi dan pembelajaran.

"Melalui ruang ini, kami berharap kopi Sigi dapat membawa manfaat yang lebih luas, baik untuk ekonomi maupun budaya daerah di Kabupaten Sigi, "ujarnya.

Menurutnya pemerintah daerah sejak tahun 2017 sudah mendorong program desa terkait penanaman kopi pada beberapa kecamatan di Kabupaten Sigi.

"Khusus Marawola Barat kami dorong melalui camat untuk berkoordinasi dengan seluruh kepala desanya guna satu desa 5.000 pohon tanaman kopi lewat dana desa tapi berhenti saat bencana 2018 silam melanda Sulawesi Tengah," bebernya.

Selanjutnya penguatan kembali dilakukan di wilayah Pipikoro untuk satu desa seluas lima hektare guna tanaman kopi dan kakao sehingga totalnya 10 ribu pohon tapi juga terhenti programnya.

Irwan menuturkan tahun 2025 sudah merencanakan penguatan dan perbaikan kembali dengan anggaran 50 ribu pohon durian musang king, alpukat 10 ribu pohon termasuk kopi dan kakao.

"Namun ada aturan baru di kementerian keuangan maka ini harus sesuai dengan menu yang ada misal kami ambil dana dari pendidikan tapi dengan adanya aturan itu maka tidak bisa lagi karena harus sesuai kebutuhan program," tuturnya.

Ia berharap ke depan kopi lokal Sigi dapat terus dikenal masyarakat secara luas dengan identitas kopi sigi itu sendiri.

"Harapannya festival kopi tersebut bisa memberikan dampak jangka panjang, tidak hanya bagi perekonomian lokal tetapi juga sebagai bagian dari pengenalan budaya Sigi kepada dunia," pungkasnya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Sigi tingkatkan pendapatan ekonomi petani kopi di daerah itu