Pemkab-Sigi ajak BMA Buol bersinergi terkait tata kelola adat inklusif

id Kabupaten Sigi,Buol,Badan Musyawarah Adat ,Sulawesi Tengah ,Pemkab Sigi,Dewan Adat

Pemkab-Sigi ajak BMA Buol bersinergi terkait tata kelola adat inklusif

Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi Nuim Hayat dan Ketua Dewan Adat Sigi menerima kunjungan Badan Musyawarah Adat Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah. ANTARA/HO-Pemkab Sigi

Sigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah mengajak Badan Musyawarah Adat (BMA) Buol untuk bersinergi dalam tata kelola adat yang inklusif dan berkelanjutan di masing-masing daerah.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi Nuim Hayat mengapresiasi kunjungan rombongan Badan Musyawarah Adat Buol ke Sigi untuk memberikan kesan positif serta membuka ruang sinergi antarkedua daerah tersebut.

"Kami berharap dengan kunjungan BMA Buol ini dapat menjadi awal kerja sama yang baik dalam penguatan nilai-nilai adat dan budaya lokal di masing-masing daerah," kata Nuim Hayat di Bora, Sabtu.

Ia mengemukakan pertemuan itu dapat menjadi ajang tukar menukar informasi dan diskusi mengenai tata laksana adat antara Kabupaten Sigi dan Buol.

"Salah satu pokok pembahasan utama adalah rencana pelaksanaan Rembuk Budaya se-Sulawesi Tengah yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Buol," ucapnya.

Ia menuturkan melalui kunjungan Badan Musyawarah Adat Buol ini dapat menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan antardaerah dalam pelestarian nilai-nilai adat dan budaya di Sulawesi Tengah.

"Tentunya ini mencerminkan semangat gotong royong lintas daerah dalam menjaga warisan budaya dan adat istiadat sebagai fondasi kehidupan masyarakat Sulawesi Tengah yang majemuk dan harmonis," sebutnya.

Ke depan semua dewan adat harus mampu menjaga adat istiadat dan harmoni sosial di daerah itu.

"Dewan adat harus bisa bersama-sama pemerintah daerah dan masyarakat untuk menjaga adat istiadat, harmoni sosial, netralitas dalam politik," katanya.

Pentingnya keberlanjutan dewan adat di Kabupaten Sigi sebagai wadah untuk menjaga lingkungan setempat.

"Pelestarian nilai-nilai adat dan budaya penting sebagai landasan pembangunan daerah di masa mendatang, " ujarnya.