Sigi, Sulteng (ANTARA) - Badan SAR Nasional (Basarnas) mengatakan 50 orang potensi SAR yang mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan pencarian dan pertolongan pada media gunung dan hutan di Sulawesi Tengah dinyatakan lulus.
"Para potensi yang telah selesai mengikuti penguatan kapasitas SAR telah memiliki keahlian dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan di bidang SAR, ilmu yang didapat harus diaplikasikan dengan baik," kata Kepala Kantor SAR Palu Moh Rizal usai penutupan kegiatan itu di Sigi, Minggu.
Ia menjelaskan para peserta yang dinyatakan lulus dalam kegiatan pelatihan tersebut berhak mengikuti uji kompetensi potensi SAR sebagai langkah lanjutan untuk menjadi bagian dari kekuatan pencarian dan pertolongan di wilayah kerja Basarnas.
Selama enam hari di lapangan, peserta menerima total 72 jam pelajaran terdiri atas materi ruangan atau teori dan praktik lapangan.
Materi yang diberikan, meliputi substansi Basarnas, pengantar pertolongan pertama, pemindahan dan penilaian korban, bantuan hidup dasar dan RJP, penanganan pendarahan dan syok, cedera alat gerak, kedaruratan lingkungan, navigasi darat, teknik pencarian (ESAR), survival, komunikasi SAR, evakuasi, serta pembuatan tandu darurat.
"Semakin banyak potensi SAR menandakan masyarakat peduli terhadap keselamatan jiwa melalui misi kemanusiaan," ujarnya.
Ia berharap, melalui pelatihan tersebut potensi SAR dapat semakin siap dan sigap dalam penanganan pertama evakuasi korban serta menjadi wadah berbagi pengalaman dan mempererat sinergisitas antara Basarnas dengan seluruh potensi SAR di wilayah kerja.
Tema kegiatan, "Menyiapkan Potensi Pencarian dan Pertolongan di Wilayah Kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan yang Cepat, Tepat, dan Aman Guna Meminimalisir Korban", sebagai upaya membangun kemitraan SAR dalam melaksanakan misi kemanusiaan.
"Sebagai lembaga negara yang ditugaskan di bidang SAR, kami berkomitmen memberikan pelayanan SAR kepada masyarakat," demikian Rizal.