Pesta Musikal Prabu Siliwangi di Bandung

Minggu, 30 September 2012 23:03 WIB

Bandung - Pementasan musikal Prabu Siliwangi yang digagas Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf di Ballroom Hotel Panghegar, Bandung, Jawa Barat, Minggu, bertujuan agar masyarakat lebih mengenal sosok Raja Padjadjaran itu.

Menurut penulis skenario dan lirik, Eddy D. Iskandar, pementasan musikal sekira dua jam itu menyampaikan pesan utama tentang kepemimpinan serta hubungan antara rakyat dan penguasa.

"Pesan utamanya adalah tentang kepemimpinan, tentang bagaimana memerintah secara bijaksana, sehingga mendatangkan kemakmuran bagi rakyat," ujarnya.

Meski nama Siliwangi cukup kondang, karena digunakan sebagai nama divisi Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berbasis di Jawa Barat, Eddy meyakini banyak warga masyarakat Sunda yang belum mengetahui sosok Prabu Siliwangi.

"Mungkin namanya saja yang dikenal, tapi sosoknya seperti apa, banyak warga Jawa Barat belum mengenalinya," ujarnya.

Prabu Siliwangi adalah sebutan bagi Sri Baduga Maharaja yang memerintah Kerajaan Padjadjaran selama 39 tahun.

Ia mewarisi tahta dari kakeknya, Wastu Kancana, dan dikenal sebagai ksatria pemberani serta tangkas.

Rakyat Kerajaan Padjadjaran pada masa pemerintahannya dibebaskan dari segala setoran pajak yang memberatkan, kecuali pajak ladang dan hasil pertanian yang dibebankan kepada penguasa setempat.

Pajak perorangan yang dibebankan kepada rakyat untuk kepentingan raja berupa hasil menangkap ikan, berburu, memelihara saluran air, dan bekerja di ladang.

Pemerintahan Prabu Siliwangi telah dibayangi oleh kekuatan Kerajaan Demak yang berpengaruh sampai ke Cirebon.

Oleh karena itu, Prabu Siliwangi selama masa pemerintahannya memusatkan perhatian pada pembinaan agama, pembuatan parit pertahanan, dan memperkuat angkatan perang.

Namun, pada masa kekuasaan Prabu Siliwangi di Kerajaan Padjadjaran yang beragama Hindu, telah banyak warga masyarakat Sunda yang berpindah agama menganut Islam.

Pementasan musikal yang dimulai pada pukul 14.00 WIB itu, diawali dengan kisah Perang Bubat antara Kerajaan Padjadjaran dan Kerajaan Majapahit yang menewaskan seluruh balatentara kerajaan Padjadjaran, termasuk rajanya, Maharaja Linggabuana atau Prabu Wangi, yang merupakan kakek buyut Prabu Siliwangi.

Pementasan musikal Prabu Siliwangi yang ditonton sekitar 500 orang tersebut, komposisinya digarap Dwiki Darmawan.

Di antara penonton dari kalangan tamu undangan adalah Wakil Gubernur Jabar, Dede Yusuf. (D013)

Pewarta :
Editor : Riski Maruto
Copyright © ANTARA 2025

Terkait

Hujan ringan diprakirakan guyur sebagian besar ibu kota provinsi pada Kamis

13 March 2025 11:06 Wib

KAI Daop 2 Bandung catat lonjakan pemesanan tiket di akhir Maret 2025

21 February 2025 14:30 Wib

Bojan Hodak berharap wasit asing pimpin laga Persib melawan Persija

14 February 2025 13:57 Wib

Polda Jabar: Enam korban kecelakaan Tol Ciawi masih jalani perawatan

05 February 2025 12:17 Wib

Dubes: Kerja sama RI-China semakin kuat di era Presiden Prabowo

24 January 2025 9:34 Wib
Terpopuler

Menteri PANRB-Mendagri bahas penguatan pembinaan RB daerah

Polhukam - 12 March 2025 10:24 Wib

Donggala bangun mal pelayan publik dan aplikasi Lapor Bupati

Seputar Sulteng - 14 March 2025 18:42 Wib

Bupati pastikan Program MBG di Sigi direalisasikan dalam waktu dekat

Seputar Sulteng - 12 March 2025 10:24 Wib

Menteri BUMN pertimbangkan ANTARA, Peruri hingga Damri jadi PT

Ekonomi Dan Keuangan - 14 March 2025 20:31 Wib

Gubernur minta Komisi Informasi jadi jembatan komunikasi pemerintah dan masyarakat

Seputar Sulteng - 12 March 2025 10:59 Wib