Palu (ANTARA) -
Provinsi Sulawesi Tengah menyiapkan 1.074 hektare lahan pertanian untuk pengembangan komoditas durian tahun 2024, karena provinsi ini menjadi salah satu daerah pengekspor.
"Lahan-nya sudah disiapkan dan distribusi bibit juga sudah dilakukan," kata Kepala Bidang Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulawesi Tengah Roy Marudin di Palu, Senin.
Ia mengemukakan, lahan disiapkan 1.074 hektare itu ditanami 107.390 bibit durian terdiri dari durian varian Montong/Otong sebanyak 42.961 pohon, varian Kani 9.700 pohon dan varian Musangking 54.729 pohon.
Pengembangan komoditas durian oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) untuk memperkuat pasokan dan ekspor.
Sebagaimana kerja sama terjalin antara Indonesia dan China di bidang pertanian khususnya ekspor durian, Sulawesi Tengah berkontribusi ke pasar Tiongkok.
"Itu sebabnya Sulteng melakukan tanam baru supaya ketersediaan pasokan di tingkat petani semakin memadai," ujarnya.
Ia menjelaskan dari 1.074 hektare lahan disiapkan tersebar di tujuh kabupaten, yakni Kabupaten Banggai, Tojo Una-una, Poso, Parigi Moutong, Sigi dan Tolitoli karena kabupaten tersebut merupakan sentra komoditas durian.
Berdasarkan data Dinas TPH Sulteng total tanaman durian di Sulteng mencapai 3 juta lebih pohon dalam kurun waktu lima tahun terakhir, 1 juta lebih pohon telah menghasilkan buah dan 2 juta lebih pohon belum menghasilkan.
"Kami berharap petani yang telah mendapat bantuan bibit lebih intens merawat tanamannya. Mengingat komoditas ini merupakan produk ekspor, secara tidak langsung memberikan dampak ekonomis yang positif bagi petani durian," tutur Roy.