Sigi, Sulteng (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Tengah memberikan subsidi harga bahan pangan pada kegiatan pasar murah di Kabupaten Sigi selama dua hari untuk pengendalian inflasi daerah.
 
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulteng Donny Iwan Setiawan di Desa Kalukubula Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi, Rabu, mengatakan program pasar murah rutin dilaksanakan di 13 kabupaten/kota di daerah itu.
 
"Kegiatan pasar murah ini merupakan program rutin Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tengah yang bertujuan pengendalian inflasi daerah dan memenuhi barang kebutuhan pokok masyarakat dengan harga terjangkau," kata Donny.
 
Ia mengemukakan pasar murah di Kabupaten Sigi itu dilakukan selama dua hari yaitu tanggal 1-2 September 2024 disebabkan harga minyak goreng di wilayah itu cukup tinggi di atas harga eceran tertinggi (HET).
 
"Data kami awal Oktober 2024 bahwa Kabupaten Sigi harga-harga cukup fluktuatif naik turun khususnya minyak goreng dan itu juga berdasarkan hasil rapat TPID secara nasional kita dapat peringatan karena harga jauh diatas HET makanya kami gelar pasar murah selama dua hari di Sigi yaitu 1-2 Oktober 2024 di Kecamatan Marawola dan Sigi Biromaru," ucapnya.

Pasar murah itu menyediakan lima komoditas yaitu beras jenis premium sebanyak 5 ton, gula pasir 1,6 ton, minyak goreng 3 ton, tepung terigu 600 kilogram dan telur 550 rak.
 
"Untuk harga dalam pasar murah itu semuanya sudah disubsidi Disperindag Sulteng yaitu beras premium 5 kilogram Rp50 ribu, gula pasir Rp15 ribu per kilogram, tepung terigu Rp8 ribu per kilogram, telur Rp45 ribu per rak, minyak goreng jenis MinyaKita Rp14 per liter serta minyak goreng premium Rp14 ribu per liter," sebutnya.
 
Ia berharap dengan pasar murah ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat di Kabupaten Sigi.
 
"Kami berharap masyarakat bisa mendapatkan akses pangan murah dan Alhamdulillah antusias masyarakat selama dua hari ini luar biasa karena memang semua yang tersedia ini kebutuhan masyarakat," ujarnya.
 
Menurutnya, data monitoring harga bahan pokok di setiap daerah setiap harinya selalu dipantau Disperindag Sulteng.
 
"Secara keseluruhan beberapa kebutuhan pangan segar itu turun hanya beberapa kebutuhan saja seperti minyak goreng di Kabupaten Sigi sudah di atas HET, apalagi keluarnya kebijakan Permendag Nomor 18 Tahun 2024 terkait minyak goreng kemasan dan sawit sehingga tidak ada lagi minyak goreng curah," bebernya.
 
Donny menjelaskan harga yang diatur pemerintah yaitu minyak goreng dengan HET Rp15.700 per liter.
 
"Di lapangan harga minyak goreng masih di atas HET mencapai Rp18 ribu per liter, harapannya harga MinyaKita dalam dua pekan ke depan bisa kembali ke harga normal," tuturnya.

Pewarta : Moh Salam
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024