Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) memastikan sumber daya alam khususnya mineral nikel dikelola secara berkelanjutan.

"Sulteng sebagai salah satu wilayah penghasil utama, memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan sumber daya ini dikelola secara berkelanjutan," kata Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sulteng Rudi Dewanto, di Palu, Rabu.

Dia menjelaskan tantangan besar saat ini, dengan pengelolaan SDA yang melimpah untuk memastikan agar pengelolaannya tidak hanya memberikan manfaat ekonomi yang jangka pendek. Tetapi, yang utama memperhatikan aspek lingkungan, sosial dan menjaga keberlanjutan jangka panjang.

Menurut dia, eksploitasi sumber daya alam yang tidak dikelola dengan baik, dapat menimbulkan dampak negatif baik terhadap lingkungan, maupun pada masyarakat lokal di sekitarnya.

"Sebagai daerah penghasil, kami terus mendorong praktik pertambangan yang berkelanjutan, melalui regulasi dan pengawasan efektif," katanya dalam Konferensi Nasional Mineral Kritis Indonesia (KNMKI) di Kota Palu itu pula.

Dia pun mengajak semua pihak, baik pemerintah, akademisi, pelaku usaha, koalisi masyarakat sipil dan masyarakat, untuk bersama-sama mencari solusi atas tantangan pengelolaan nikel yang berkelanjutan.

"Hasil pertemuan dapat merumuskan strategi yang dapat memaksimalkan manfaat nikel, bagi pembangunan ekonomi, namun tidak mengabaikan kelestarian lingkungan," katanya lagi.

Menurut dia, dibutuhkan sinergi dalam mendukung pengembangan industri nikel, yang akan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar dan juga meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.

"Sulteng bangga menjadi bagian dari ekosistem industri nikel, namun kami juga sadar bahwa pentingnya pengelolaan yang bijak dan berkelanjutan," katanya menegaskan.

 

Pewarta : Fauzi
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024