Pemkab sebut beasiswa pendidikan Sigi Masagena ke Yaman sudah ada sejak 2022
Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah menyampaikan program Beasiswa Pendidikan Sigi Masagena di daerah itu untuk berkuliah di Universitas Al-Ahgaff Yaman sudah berjalan sebanyak tiga tahun terakhir, yakni tahun 2022 hingga saat ini.
"Program ini merupakan hasil kerja sama antara Pemkab Sigi dengan Universitas Al-Ahgaff di Hadramaut Yaman," kata Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta, di Sigi, Rabu.
Ia mengemukakan alasan bekerja sama dengan Universitas Al-Ahgaff salah satunya karena Yaman merupakan kota kelahiran Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri atau akrab disapa Guru Tua.
Dia mengatakan, program beasiswa pendidikan itu menyasar anak-anak yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di daerah setempat.
"Beasiswa pendidikan ini mulai tahun 2022 sebagai Angkatan I dengan kuota 10 calon mahasiswa dari keluarga yang tidak mampu yang tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), namun melalui seleksi ketat yang berhasil lulus sebanyak empat orang," ucapnya.
Selanjutnya pada angkatan II tahun 2023 tersedia kuota 15 orang dengan lolos seleksi sebanyak 14 orang.
"Tahun ini angkatan III dengan kuota itu bertambah menjadi 20 orang dan lolos seleksi sebanyak 16 orang untuk menempuh pendidikan di Universitas Al-Ahgaff Yaman," sebutnya.
Irwan menambahkan program pendidikan beasiswa pendidikan itu rencananya berlanjut pada tahun 2025 dengan mengirimkan sebanyak 34 orang.
"Tentunya tahun 2025 pemerintah daerah akan kembali memprogramkan sebanyak 34 calon mahasiswa yang terdiri dari 30 kuota tahun 2025 dan empat orang kuota yang belum berhasil lulus pada tahun 2024," ujarnya.
Diketahui untuk tiga angkatan program beasiswa pendidikan Sigi Masagena ke Universitas Al-Ahgaff Yaman sebanyak 34 orang dari anak-anak tidak mampu dari Kabupaten Sigi.
Ia berpesan kepada seluruh penerima beasiswa pendidikan Sigi Masagena dapat melaksanakan pendidikan dengan bersungguh-sungguh selama menimba ilmu di Universitas Al-Ahgaff Yaman.
"Harapannya ke depan pemerintah daerah tetap dapat terus melanjutkan program beasiswa pendidikan Sigi Masagena, sehingga dapat terus dinikmati oleh masyarakat yang membutuhkan. Karena selain pembangunan fisik, pembangunan manusia pun menjadi prioritas untuk mewujudkan masa depan Kabupaten Sigi yang lebih baik," tuturnya.
Ia menambahkan beasiswa pendidikan ke Universitas Al-Ahgaff Yaman merupakan bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam moderasi beragama dan mencegah adanya paham radikalisme serta terorisme di daerah itu.
Program Sigi Religi dan Masagena dapat menjadi contoh untuk daerah lainnya sebagai bentuk moderasi beragama. "Harapannya program ini menjadi ruang moderasi agar menjadi contoh minimal secara scope daerah," katanya.
Sigi Religi dan Masagena sebagai salah satu program yang dapat mencegah masuknya radikalisme dan terorisme terhadap anak muda dan masyarakat di kabupaten Sigi.
"Anak-anak yang ke Yaman ini tentu mendapatkan ilmu-ilmu pemahaman Islam yang mengacu kepada Ahlussunnah Wa jamaah dan ruang-ruang yang sama dengan ajaran Guru Tua yakni Alkhairaat makanya mereka inilah nanti yang menjadi cikal bakal menangkal ruang-ruang radikalisme dengan mengajarkan hal yang baik, sehingga tanggung jawab kami setiap yang tamat dari Yaman harus mengajar di pesantren tapi hanya di wilayah Kabupaten Sigi," ujarnya.