Palu (ANTARA) -
Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengajak warga Sulawesi Tengah (Sulteng) memanfaatkan aplikasi Info BMKG guna menunjang penguatan mitigasi bencana.
"Sulawesi Tengah merupakan daerah rawan terhadap bencana, baik bencana akibat dampak meteorologi maupun aktivitas geologi," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis-Aljufri Palu Nur Alim di Palu, Jumat.
Ia mengemukakan, aplikasi yang dapat diunduh melalui smartphone sangat membantu masyarakat mengakses informasi mengenai meteorologi, klimatologi dan geofisika.
Menurut dia, kanal informasi tersebut sudah terintegrasi, sehingga dapat memantau perkembangan prakiraan cuaca termasuk informasi potensi dampak hidrometeorologi maupun informasi kegempaan.
"Produk BMKG dapat dipadukan dengan pengetahuan-pengetahuan lainnya untuk penguatan kapasitas dalam memitigasi bencana secara individu," ujarnya.
Ia menjelaskan, aplikasi ini juga terintegrasi dengan sektor kemaritiman, sehingga dapat dimanfaatkan oleh nelayan dalam menunjang kegiatan melaut.
"Sebagai instansi di bidang meteorologi, klimatologi dan geofisika, kami juga konsisten menyampaikan informasi detail secara berkala kepada pemerintah maupun pemangku kepentingan mengenai peringatan dini cuaca, baik melalui grup WhatsApp maupun media sosial lainnya hingga kanal resmi BMKG," tutur Alim.
Ia menambahkan, berkaitan dengan dampak fenomena perubahan iklim atau pancaroba terjadi saat ini di Sulteng, BMKG mengimbau warga tetap waspada terhadap dampak hidrometeorologi, khususnya warga bermukim di sekitar lereng gunung maupun bantaran sungai, termasuk pengguna jalur pegunungan.
Sebab potensi banjir maupun tanah longsor kapan saja bisa terjadi, situasi itu sangat berpengaruh terhadap kondisi cuaca.
"Kewaspadaan penting, tetapi jangan sampai berlebihan karena bisa menimbulkan risiko lain. Mitigasi yang baik apabila kewaspadaan selalu dikedepankan," kata dia.