Palu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam melakukan penelitian pemanfaatan potensi sumber daya air tanah sebagai upaya memenuhi kebutuhan air warga.
 
"Langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program Swasembada Air yang menjadi salah satu prioritas nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka," kata Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Banggai Andi Nur Syamsy Amir dalam keterangannya diterima di Palu, Jumat.
 
Ia menjelaskan bahwa Pemkab Banggai mengambil langkah strategis untuk mengatasi kebutuhan air bersih masyarakat di wilayah perkotaan melalui pemanfaatan potensi sumber daya air tanah ini.
 
Menurut dia, pemenuhan kebutuhan air bersih masih menjadi tantangan besar di Indonesia, terutama di wilayah perkotaan.
 
Dengan penelitian ini, katanya, Kabupaten Banggai selangkah lebih maju dalam mengimplementasikan program prioritas nasional tersebut.
 
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan hasil penelitian UGM, menunjukkan tanah di beberapa kecamatan di Kabupaten Banggai, seperti Kecamatan Luwuk Utara, Luwuk Selatan, dan Luwuk cukup melimpah.
 
Data tersebut menunjukkan Kecamatan Luwuk Utara memiliki cadangan statis terbesar, yakni sekitar 2,9 miliar meter kubik. Sementara itu, Kecamatan Luwuk Selatan memiliki potensi 2,7 miliar meter kubik, dan Kecamatan Luwuk sekitar 1,09 miliar meter kubik.
 
"Jika potensi air ini dikelola dengan baik, masyarakat tidak perlu lagi menghadapi masalah keterbatasan akses air bersih. Pemerintah daerah dapat memenuhi kebutuhan warga dengan lebih optimal," ujarnya.
 
Ia mengatakan Brida Kabupaten Banggai bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat juga telah menyusun langkah-langkah implementasi hasil penelitian.
Sementara itu, penelitian ini juga akan diperluas ke wilayah lain di Kabupaten Banggai untuk memastikan pemerataan manfaat program.
 
Ia melanjutkan bahwa selain memanfaatkan sumber daya air tanah, Pemkab Banggai berencana mengusulkan teknologi mata air buatan di wilayah pertambangan yang telah direklamasi.
 
Teknologi ini pertama kali diuji coba di Kecamatan Kintom untuk mendukung kebutuhan air di area perkebunan masyarakat.
 
Ia mengatakan bahwa Pemkab Banggai memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan kebijakan berbasis riset dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.
 
"Upaya ini adalah bagian dari visi besar kami untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat serta mendukung program prioritas nasional," katanya.*

Pewarta : Nur Amalia Amir
Editor : Andriy Karantiti
Copyright © ANTARA 2024