Poso (antarasulteng.com ) - Dandim 1307 Poso, Letkol Dody Trio Hadi mengingatkan kepada para pejabat ASN di daerah itu agar mewaspadai berbagai ancaman yang menjurus pada perpecahan bangsa antara lain ancaman terhadap Proxy War.
"Proxy War adalah perang dalam berbagai aspek berbangsa dan bernegara, pelakunya adalah pihak ketiga," kata Dody saat memberikan arahan kepada 44 pejabat eselon IV Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Pendidikan Latihan Kepemimpinan Tingkat IV angkatan LV di Gedung Diklat ASN Maliwuko Poso, Rabu lalu.
Dia mengatakan perang proxy atau perang yang diwakilkan berlangsung tanpa disadari oleh warga negara Indonesia saat ini. Selain itu berbagai ancaman yang dihadapai bangsa diantaranya ledakan penduduk dan berkurangnya sumber daya alam sehingga menimbulkan berbagai ancaman di masa mendatang, seperti ancaman ekonomi, energi dan terorisme.
Dody menjelaskan mengatakan untuk menghadapi proxy war, maka perlu penguatan pilar-pilar kebangsaan melalui upaya mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari Pancasila.
Dandim mengatakan dengan kembali pada jati diri dan integritas bangsa serta pembangunan prilaku positif yang mengarah pada terbentuknya sumber daya manusia yang berjiwa patriotisme dan kesadaran bela negara, sehingga diharapkan melalui penguatan pilar-pilar kebangsaan tersebut kedaulatan dan keutuhan NKRI tetap terjaga.
Dody mengatakan tujuan materi Proxy War tersebut, agar semua masyarakat khususnya para ASN di Pemda Poso tidak mudah terpengaruh dengan ancaman yang ingin memecahkan belah kesatuan NKRI.
Dia berharap agar ASN untuk tetap bekerja dengan baik untuk memajukan kabupaten Poso sehingga terciptanya persatuan dan kesatuan di seluruh Indonesia.***