Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu menjadikan momentum Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 sebagai momentum penguatan pengurangan sampah di ibu kota Sulawesi Tengah sesuai target nasional 30 persen. 

"Kami terus berupaya mengurangi timbulan atau tumpukan sampah, pada momentum HPSN kami menggencarkan aksi peduli sampah dengan melibatkan berbagai pihak," kata Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu Ibnu Mundzir di Palu, Selasa. 

Ia menjelaskan, pihaknya sedang menyusun agenda aksi lingkungan sekitar 11 kegiatan dengan estimasi waktu pelaksanaan selama dua bulan di mulai pada Bulan Februari hingga Maret mendatang. 

Adapun agenda yang dimaksud yakni aksi bersih pantai, bersihkan hutan mangrove di Pantai Teluk Palu, bersih pasar, bersih sekolah, bersih gunung, dialog ilmiah tentang lingkungan, podcast lingkungan. 

"Kemudian pada bulan puasa dilaksanakan kegiatan bertajuk Ramadhan hemat atau bersih sampah dengan harapan pada saat musim mudik lebaran hingga Idul Fitri nanti Kota Palu minim sampah," ujarnya. 

Ia mengemukakan saat ini pihaknya terus menggodok persiapan pelaksanaan agenda nasional tersebut, yang mana pelaksanaan puncak kegiatan pada 20 Februari 2025 berlangsung di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kawatuna Palu. 

Sejauh ini berbagai pihak telah menyatakan diri ikut bergabung, diantaranya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di bidang lingkungan, mahasiswa, komunitas lingkungan maupun organisasi kemasyarakatan lainnya, di luar pemerintah daerah (pemda) tingkat Kota Palu dan Sulteng. 

"Tentunya melalui gerakan ini sampah Kota Palu terus mengalami pengurangan, yang mana pada Tahun 2024 menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SPSN) sampah Kota Palu menurun hampir 10 persen, tahun ini kami menggenjot hingga angka 30 persen," tutur Ibnu. 

Ia menjelaskan, sebagaimana harapan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mewujudkan kontribusi nyata mengurangi sampah lewat aksi peduli sampah harus diikuti oleh daerah. 

Oleh sebab itu Kota Palu fokus melakukan gerakan-gerakan sosial lingkungan berbasis partisipasi masyarakat, sebab salah satu program prioritas Pemkot Palu saat ini mengenai kebersihan lingkungan. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, sudah saatnya masyarakat merubah kebiasaan atau sadar terhadap sampah dalam artian kebersihan sudah harus menjadi budaya dalam kehidupan bermasyarakat. 

"Kami juga akan mengintensifkan kembali kebijakan pembatasan penggunaan kemasan plastik sekali pakai dan styrofoam, yang sebelumnya masih berlaku di tingkat retail, ke depan akan diberlakukan di hotel, warung makan dan tempat-tempat lainnya," kata dia. 

Ia menambahkan, Pemkot Palu sedang menyusun kebijakan baru mengenai kawasan bebas sampah, di mulai dari Ruang Terbuka Hijau (RTH)/taman.

Menurut data DLH Kota Palu, presentasi timbulan sampah plastik di ibu kota Sulawesi Tengah tahun 2023 sekitar 10,4 persen dari total volume sampah per tahun sebanyak 97.492 ton.

"Kami berharap masyarakat mendukung penuh kebijakan ini untuk masa depan Kota Palu yang bersih dan sehat," ucapnya. 


Pewarta : Mohamad Ridwan
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2025