Palu, (antarasulteng.com) - Badan Standarisasi Nasional (BSN) memamerkan produk industri unggulan Kota Palu yakni bawang goreng yang sudah mengantongi standar ISO 9001 pada pameran nasional Teknologi Tepat Guna yang berlangsung di Palu, Selasa.
Produk yang diproduksi UKM Raja Bawang dari Kota Palu tersebut sudah mencapai enam ton per bulan dengan dukungan 10 tenaga kerja.
Kasubag Pers dan Media Massa BSN Denny Wahyudi di sela-sela pembukaan Pameran TTG Nasional di Palu, Selasa, mengatakan pihaknya menampilkan produk dari UKM Raja Bawang tersebut karena satu-satunya produk yang mengantongi ISO di Sulawesi Tengah.
"Kami arahkan nanti produk ini bisa dapat Standar Nasional Indonesia (SNI)," katanya.
Sertifikasi SNI tersebut penting untuk meningkatkan daya saing produk sekaligus perlindungan terhadap konsumen karena seluruh produknya sudah melalui lulus uji.
Denny mencontohkan helem, untuk dinyatakan memenuhi SNI jika melalui sembilan tahapan pengujian. Jika salah satu tahapan tersebut tidak lolos, misalnya pada kekuatan tali ikatan, maka helem tersebut tidak memenuhi SNI.
Demikian halnya terhadap produk makanan seperti bawang goreng yang diproduksi Raja Bawang di Kota Palu. Untuk memenuhi SNI setidaknya melalui delapan tahapan antara lain kadar air, bau, warna dan rasa.
Dia mengatakan untuk menentukan standar tersebut melibatkan unsur yakni produsen, konsumen, ahli dan pemerintah.
"Keempat unsur ini yang difasilitasi Badan Standarisasi Nasional," katanya.
Saat ini terdapat 11 ribu dokumen SNI yang dilembagakan secara sukarela dan terdapat 25 SNI produk yang dikeluarkan secara wajib.
Khusus di Sulawesi Tengah baru empat industri yang memiliki SNI dengan tujuh produk umumnya air minum dalam kemasan.
Sementara itu pemilik UKM Raja Bawang Prayitno mengatakan industrinya itu sudah mendapat nomine SNI Award tahun 2013 dan tahun 2016 mengantongi sertifikat ISO 9001.
Prayitno berharap ke depan, produk bawang goreng khas Kota Palu tersebut sudah bisa mendapat sertifikat dari SNI.
"Sehingga jika ada permintaan dari luar kami sudah bisa penuhi sesuai standar," katanya.
Bawang goreng raja produksi Raja Bawang tersebut memiliki beberapa keunggulan antara lain tahan lama, higienes, renyah dan cocok untuk semua makanan.
Kekhasan lain dari bawang goreng ini hanya bisa tumbuh di lembah Palu. (skd)
Produk yang diproduksi UKM Raja Bawang dari Kota Palu tersebut sudah mencapai enam ton per bulan dengan dukungan 10 tenaga kerja.
Kasubag Pers dan Media Massa BSN Denny Wahyudi di sela-sela pembukaan Pameran TTG Nasional di Palu, Selasa, mengatakan pihaknya menampilkan produk dari UKM Raja Bawang tersebut karena satu-satunya produk yang mengantongi ISO di Sulawesi Tengah.
"Kami arahkan nanti produk ini bisa dapat Standar Nasional Indonesia (SNI)," katanya.
Sertifikasi SNI tersebut penting untuk meningkatkan daya saing produk sekaligus perlindungan terhadap konsumen karena seluruh produknya sudah melalui lulus uji.
Denny mencontohkan helem, untuk dinyatakan memenuhi SNI jika melalui sembilan tahapan pengujian. Jika salah satu tahapan tersebut tidak lolos, misalnya pada kekuatan tali ikatan, maka helem tersebut tidak memenuhi SNI.
Demikian halnya terhadap produk makanan seperti bawang goreng yang diproduksi Raja Bawang di Kota Palu. Untuk memenuhi SNI setidaknya melalui delapan tahapan antara lain kadar air, bau, warna dan rasa.
Dia mengatakan untuk menentukan standar tersebut melibatkan unsur yakni produsen, konsumen, ahli dan pemerintah.
"Keempat unsur ini yang difasilitasi Badan Standarisasi Nasional," katanya.
Saat ini terdapat 11 ribu dokumen SNI yang dilembagakan secara sukarela dan terdapat 25 SNI produk yang dikeluarkan secara wajib.
Khusus di Sulawesi Tengah baru empat industri yang memiliki SNI dengan tujuh produk umumnya air minum dalam kemasan.
Sementara itu pemilik UKM Raja Bawang Prayitno mengatakan industrinya itu sudah mendapat nomine SNI Award tahun 2013 dan tahun 2016 mengantongi sertifikat ISO 9001.
Prayitno berharap ke depan, produk bawang goreng khas Kota Palu tersebut sudah bisa mendapat sertifikat dari SNI.
"Sehingga jika ada permintaan dari luar kami sudah bisa penuhi sesuai standar," katanya.
Bawang goreng raja produksi Raja Bawang tersebut memiliki beberapa keunggulan antara lain tahan lama, higienes, renyah dan cocok untuk semua makanan.
Kekhasan lain dari bawang goreng ini hanya bisa tumbuh di lembah Palu. (skd)