Morowali (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Morowali, Sulawesi Tengah mengimbau kepada seluruh pelaku usaha untuk  menjual beras tidak melebihi harga eceran tertinggi (HET).

Kapolres Morowali AKBP Zulkarnain melalui Kanit II Satreskrim Polres Morowali Ipda Muhamad Rafid mengatakan pihaknya melibatkan pemerintah daerah yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat untuk melakukan pengecekan harga beras di sejumlah distributor dan ritel di wilayah tersebut.

"Jadi ini salah satu upaya untuk memastikan harga jual beras di pasaran sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah," kata Rafid saat ditemui awak media di Morowali, Sabtu.

Ia mengemukakan dua lokasi pengecekan seperti distributor beras dan ritel modern di Desa Matansala Kecamatan Bungku Tengah.

"Untuk harga beras premium berada di harga Rp16 ribu per kilogram dan jenis medium Rp15 ribu per kilogram," ucapnya.

Ia menuturkan, pengecekan harga pangan khususnya beras tersebut ke merupakan upaya kepolisian dan pemerintah daerah guna menjaga stabilitas harga beras di Kabupaten Morowali.

"Kami ingatkan seluruh pengusaha penjual beras agar dapat mematuhi aturan yang berlaku, sesuai dengan harapan pemerintah untuk menjaga harga tetap stabil dan tidak memberatkan masyarakat, sebutnya.

Menurut dia, ke depan distribusi dan harga beras di Morowali dapat terus terpantau serta terkendali, sehingga tidak terjadi lonjakan harga yang dapat berdampak pada daya beli masyarakat.

Diketahui harga eceran tertinggi di Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah jenis premium Rp14.900 per kilogram dan jenis medium Rp12.500 per kilogram.


Pewarta : Moh Salam
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2025