Washington (ANTARA) - Amerika Serikat (AS) tidak mengesampingkan kemungkinan untuk menghapus bea masuk barang-barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri karena berbagai alasan, kata kepala Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih Kevin Hassett.

"Jika ada sesuatu yang sama sekali tidak diproduksi di AS, [Perwakilan Perdagangan AS] Jamieson Greer memimpin upaya mempelajari ini, bahwa ada keinginan untuk mengecualikan beberapa hal jika memang tidak seharusnya diproduksi di AS, misalnya karena iklim atau hal-hal semacam itu," kata Hassett kepada CBS.

Pada 9 November, Presiden AS Donald Trump mencatat pentingnya tarif yang dikenakan pada barang-barang impor, dengan mengatakan bahwa tarif tersebut telah memperbaiki tingkat inflasi negaranya dan menyebabkan harga saham AS mencapai rekor tertinggi.

Dia juga mengkritik para penentang kebijakan tarif, dengan menekankan bahwa AS memperoleh triliunan dolar dari tarif, yang akan membantu melunasi utang negara sebesar 37 triliun dolar Amerika (sekitar Rp619,2 kuadriliun).

Selain itu, pemimpin AS itu juga berjanji akan membayar warga AS, kecuali mereka yang berpenghasilan tinggi, dengan dividen sebesar 2.000 dolar Amerika (sekitar Rp33,4 juta) per orang dari pendapatan tarif tersebut.

Sumber: Sputnik-OANA

 

 

 


Pewarta : Katriana
Editor : Andriy Karantiti
Copyright © ANTARA 2025