Sigi, Sulwesi Tengah, (Antara Sulteng) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah sedang mengembangkan bukit penghijauan Soeharto di kawasan Taman Hutan Raya, Desa Ngatabaru, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, sebagai salah satu destinasi wisata.
Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tengah Ardiansyah Lamasitudju mengatakan wisata tahura Ngatabaru dikembangkan dengan konsep wisata ekologis.
"Wisata tahura akan dikembangkan untuk menjadi wisata ekologis, sebagai salah satu destinasi wisata," kata Ardiansyah di Palu, Selasa.
Dia mengatakan saat ini pemerintah mulai menggenjot aspek ekologis pada objek wisata tersebut dan dimulai dengan penanaman pohon berbagai jenis.
Ia menyebut wisata tahura menjadi kewenangan Kementerian Kehutanan dalam pengembangan kawasan termasuk ekologisnya.
Tidak hanya itu, di kawasan tersebut juga akan disediakan berbagai flora dan fauna serta endemik khas daerah untuk pelestarian.
"Pengembangan ini akan dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasana serta flora dan fauna, burung nuri dan sebagainya di lokasi itu," sebutnya.
Pemerintah juga mulai membangun infrastruktur dan sarana prasarana di lokasi wisata tersebut, antara lain jalur tracking, jogging, cottage, outbound dan rumah ibadah.
Juga terdapat di kawasan wisata itu ruang serbaguna yang dapat dimanfaatkan untuk seminar, FGD dan sebagainya.
Karena itu, Dinas Pariwisata mengambil peran pengembangan industri pariwisata, kegiatan sosial budaya di lokasi wisata itu serta sosialisasi dan promosi.
Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tengah Ardiansyah Lamasitudju mengatakan wisata tahura Ngatabaru dikembangkan dengan konsep wisata ekologis.
"Wisata tahura akan dikembangkan untuk menjadi wisata ekologis, sebagai salah satu destinasi wisata," kata Ardiansyah di Palu, Selasa.
Dia mengatakan saat ini pemerintah mulai menggenjot aspek ekologis pada objek wisata tersebut dan dimulai dengan penanaman pohon berbagai jenis.
Ia menyebut wisata tahura menjadi kewenangan Kementerian Kehutanan dalam pengembangan kawasan termasuk ekologisnya.
Tidak hanya itu, di kawasan tersebut juga akan disediakan berbagai flora dan fauna serta endemik khas daerah untuk pelestarian.
"Pengembangan ini akan dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasana serta flora dan fauna, burung nuri dan sebagainya di lokasi itu," sebutnya.
Pemerintah juga mulai membangun infrastruktur dan sarana prasarana di lokasi wisata tersebut, antara lain jalur tracking, jogging, cottage, outbound dan rumah ibadah.
Juga terdapat di kawasan wisata itu ruang serbaguna yang dapat dimanfaatkan untuk seminar, FGD dan sebagainya.
Karena itu, Dinas Pariwisata mengambil peran pengembangan industri pariwisata, kegiatan sosial budaya di lokasi wisata itu serta sosialisasi dan promosi.