Semarang - Blue Bird Group memperluas layanan pemesanan taksi via aplikasi telepon seluler pintar (smartphone) hingga di Kota Semarang, setelah aplikasi serupa diterapkan di Jakarta.
"Layanan ini dinamakan 'taxi mobile reservation' yang membuat pemesanan taksi menjadi semakin mudah dan cepat," kata Vice President Business Development Blue Bird Group Noni Purnomo di Semarang, Rabu.
Hal itu diungkapkannya usai peluncuran "Blue Bird Taxi Mobile Reservation" untuk wilayah Semarang, seraya mengatakan layanan itu dikembangkan menyadari ponsel pintar sudah jadi bagian gaya hidup masyarakat.
Menurut dia, para pengguna ponsel pintar sekarang ini kian meningkat, tetapi layanan "taxi mobile reservation" sementara ini baru bisa dinikmati oleh para pengguna "smartphone" android, iPhone, dan Blackberry.
Dengan layanan "taxi mobile reservation", kata dia, pelanggan bisa mendapatkan konfirmasi langsung taksi dan posisi taksi di peta dengan memanfaatkan perangkat global positioning system (GPS) yang diadopsi.
"Melihat gaya hidup masyarakat yang kian dinamis, Blue Bird Group akan selalu melakukan inovasi untuk memudahkan pemesanan moda transportasi, salah satunya dengan 'taxi mobile reservation' ini," kata Noni.
Vice President Central Operation Blue Bird Group Sigit Priawan Djokosoetono menjelaskan layanan pemesanan taksi itu mudah sekali digunakan dengan aplikasi yang bisa diakses lewat "smartphone" yang dipunyai.
"Saat ini, kami memiliki sebanyak 300 unit armada taksi yang melayani wilayah Semarang. Dengan aplikasi layanan ini, pemesanan tiket jadi lebih mudah. Pelanggan bisa mengecek posisi taksi yang dipesan," katanya.
Seluruh armada taksi Blue Bird sudah dipasangi perangkat GPS dan selama ini hanya kantor pusat atau pihak internal yang bisa mengecek, kata dia, tetapi dengan layanan itu pelanggan pun bisa mengecek taksi.
"Keuntungan layanan 'taxi mobile reservation' ini banyak, seperri lebih mudah dan praktis, pelanggan bisa mengecek posisi taksi yang dipesan, dan keakuratan alamat jemput juga lebih besar dengan GPS," katanya.
Ia mengakui sejauh ini layanan itu baru bisa dinikmati pengguna "smartphone" android, iPhone, dan Blacberry, tetapi ke depan rencananya juga dikembangkan untuk pengguna Windows Mobile seiring banyaknya pengguna.
Layanan itu, kata dia, ditargetkan bisa menjaring 20 persen dari seluruh konsumen Blue Bird karena tidak semuanya pengguna "smartphone" dan memang memerlukan waktu untuk melakukan edukasi dan sosialisasi.
"Layanan 'taxi mobile reservation' ini pertama kali diterapkan di Jakarta sejak setahun lalu. Kota Semarang kami pilih sebagai yang kedua melihat banyaknya pangsa pengguna 'smartphone' di kota ini," kata Sigit.(KR-ZLS/SKD)
"Layanan ini dinamakan 'taxi mobile reservation' yang membuat pemesanan taksi menjadi semakin mudah dan cepat," kata Vice President Business Development Blue Bird Group Noni Purnomo di Semarang, Rabu.
Hal itu diungkapkannya usai peluncuran "Blue Bird Taxi Mobile Reservation" untuk wilayah Semarang, seraya mengatakan layanan itu dikembangkan menyadari ponsel pintar sudah jadi bagian gaya hidup masyarakat.
Menurut dia, para pengguna ponsel pintar sekarang ini kian meningkat, tetapi layanan "taxi mobile reservation" sementara ini baru bisa dinikmati oleh para pengguna "smartphone" android, iPhone, dan Blackberry.
Dengan layanan "taxi mobile reservation", kata dia, pelanggan bisa mendapatkan konfirmasi langsung taksi dan posisi taksi di peta dengan memanfaatkan perangkat global positioning system (GPS) yang diadopsi.
"Melihat gaya hidup masyarakat yang kian dinamis, Blue Bird Group akan selalu melakukan inovasi untuk memudahkan pemesanan moda transportasi, salah satunya dengan 'taxi mobile reservation' ini," kata Noni.
Vice President Central Operation Blue Bird Group Sigit Priawan Djokosoetono menjelaskan layanan pemesanan taksi itu mudah sekali digunakan dengan aplikasi yang bisa diakses lewat "smartphone" yang dipunyai.
"Saat ini, kami memiliki sebanyak 300 unit armada taksi yang melayani wilayah Semarang. Dengan aplikasi layanan ini, pemesanan tiket jadi lebih mudah. Pelanggan bisa mengecek posisi taksi yang dipesan," katanya.
Seluruh armada taksi Blue Bird sudah dipasangi perangkat GPS dan selama ini hanya kantor pusat atau pihak internal yang bisa mengecek, kata dia, tetapi dengan layanan itu pelanggan pun bisa mengecek taksi.
"Keuntungan layanan 'taxi mobile reservation' ini banyak, seperri lebih mudah dan praktis, pelanggan bisa mengecek posisi taksi yang dipesan, dan keakuratan alamat jemput juga lebih besar dengan GPS," katanya.
Ia mengakui sejauh ini layanan itu baru bisa dinikmati pengguna "smartphone" android, iPhone, dan Blacberry, tetapi ke depan rencananya juga dikembangkan untuk pengguna Windows Mobile seiring banyaknya pengguna.
Layanan itu, kata dia, ditargetkan bisa menjaring 20 persen dari seluruh konsumen Blue Bird karena tidak semuanya pengguna "smartphone" dan memang memerlukan waktu untuk melakukan edukasi dan sosialisasi.
"Layanan 'taxi mobile reservation' ini pertama kali diterapkan di Jakarta sejak setahun lalu. Kota Semarang kami pilih sebagai yang kedua melihat banyaknya pangsa pengguna 'smartphone' di kota ini," kata Sigit.(KR-ZLS/SKD)